Dari beranda bisa memandang langsung deretan pegunungan Himalaya yang puncaknya masih sedikit bersalju, lengkap dengan air terjun di badan bukit yang terlihat hanya seperti garis putih.
Di Manali saya habiskan waktu dengan trekking, ke air terjun, dan berendam di kolam air panas kuil Vashisht. Saya sempat juga bermain salju di Solang Valley Ski Resort. Kalau lagi mager saya hanya jalan keliling perkampungan atau bersantai di rooftop homestay.
Jadi ceritanya saya mendarat di bandara Indira Gandhi sudah hampir tengah malam. Dan waktu itu saya tidak melihat gerai penjualan SIM card di airport, ya sudah saya pikir esok hari masih bisa beli di luar.
Dan malam berikutnya saya sempat ke Airtel Shop di Connaught Place Delhi, sayangnya si Customer Service bilang sudah tidak bisa melayani pembelian karena siap-siap tutup toko.
Bahkan setelah dari Manali, saya sempat mendatangi lagi kantor penjualan Airtel di Shimla. Namun staffnya bilang stok SIM card pra bayar sedang kosong.
Saya lalu diarahkan untuk membeli di toko HP yang gak jauh dari situ. Akhirnya saya berhasil membeli kartu perdana di toko tersebut. Saya disuruh mengisi form online, dan mereka juga memotret halaman depan paspor saya untuk diupload sebagai persyaratan pembelian.
Namun setelah hampir satu jam menunggu kartu tersebut masih belum menunjukkan tanda-tanda bisa dipakai, bahkan di layar HP tidak terdeteksi adanya sinyal seluler! Lalu si penjaga toko menyuruh saya kembali ke kantor Airtel untuk menanyakan apa kendalanya. Untung saya gak disuruh bayar apa-apa.
Ya sudah lah akhirnya saya putuskan tidak mau berurusan lagi dengan pembelian kartu perdana. Kapok! Cuma buang waktu bolak-balik sana sini. Saya curhatin ke teman India tentang keribetan pembelian SIM card itu.
Teman saya bilang kalau turis asing beli di luaran memang ribet. Si teman sempat menawari saya beli kartu perdana dengan menggunakan ID Card dia biar lebih mudah, namun saya tolak, udah gak tertarik!