Monasteri di atas bukit yang masih tertutup salju/Dokumentasi pribadi
Di sebuah sudut kota Tagong/Dokumentasi pribadi
Gerbang Tagong Temple/Dokumentasi pribadi
Gerombolan Yaks sedang mencari makan/Dokumentasi pribadi
Karena berada di ketinggian 3700m, Suhu di Tagong ternyata udah minus!/Dokumentasi pribadi
Ekspektasi saya ketika hendak ke Tagong adalah untuk melihat padang rumput hijau seperti di brosur travel. Namun apa daya, realita berkata lain, alam belum mengizinkan.Â
Saat itu seharusnya sudah masuk musim semi dan salju sudah mencair berganti dengan tanah rumput subur menghijau. Pemilik penginapan mengatakan tahun ini musim salju lebih panjang, karena itu waktu yang tepat untuk datang adalah musim panas.
Saya sempat cek prakiraan cuaca bahwa matahari baru bersinar terang lusa, pas di hari saya meninggalkan Tagong menuju destinasi berikutnya yaitu Bamey, Danba dan Siguniangsan. Benar saja, pas menaiki minivan meninggalkan Tagong Square saya lihat bukit-bukit sekitar sudah tidak tertutup salju lagi. Seandainya saya bisa tinggal lebih lama.
Tagong Monasteri, Ekspektasi vs Realita/Foto kiri: Getty Images dan foto kanan: dokumentasi pribadi
Lihat Trip Selengkapnya