Mohon tunggu...
Boby Bahar
Boby Bahar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Independent Traveler

24 countries and counting more. Dreaming to publish my traveling book. Terimakasih sudah mampir. boby.bahar@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Maksud Hati Ingin ke Tibet, Akhirnya Berbelok ke Tagong

31 Oktober 2018   21:59 Diperbarui: 1 November 2018   12:18 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tagong Monasteri, Ekspektasi vs Realita/Foto kiri: Getty Images dan foto kanan: dokumentasi pribadi

Selepas dari kota Ya'an, pemandangan dataran tinggi mulai terlihat, jalan meliuk di pinggang pegunungan dengan lembah serta aliran sungai di bawahnya. Terdapat juga terowongan di dalam perut bukit yang berfungsi sebagai jalan pintas. Kota Kangding memang berada di jalan nasional Chengdu-Lhasa yang keseluruhan berjarak 2.080 kilometer.

Sampai di Kangding sekitar jam 6:30 sore dengan cuaca gerimis tipis. Kota Kangding berada di ketinggian 2.560m merupakan tempat bertemunya sungai Zheduo dan Yala. Kangding merupakan gerbang untuk memulai perjalanan petualangan khas dataran tinggi Tibet dengan banyak pilihan destinasi eksotis. 

Keluar dari terminal bus Kangding saya mulai sedikit panik, menanyai orang-orang tiak ada yang bisa bahasa Inggris. Saya cuma ingin menanyakan bagaimana caranya ke hotel yang terletak dekat pusat kota. 

Pemuda China dan ibunya yang sewaktu di bus duduk di sebelah saya mencoba membantu dengan bahasa Inggrisnya yang sulit saya pahami. Lalu dia menggunakan bantuan aplikasi penerjemah di ponsel agar kami bisa berkomunikasi. Dan cara ini sering saya gunakan kalau kepepet menanyakan sesuatu ke seseorang. 

Setelah turun dari taksi ternyata harus jalan kaki lagi 15 menit menuju hotel di atas perbukitan. Sebelum gelap saya sudah sampai di hotel. Badan menggigil karena hanya memakai hoodie, sementara orang-orang disana pada pakai jaket tebal. Dari hotel terlihat pusat kota kecil Kangding dikelilingi puncak gunung dan bukit-bukit dengan sungai yang membelah kota. 

Suhu semakin dingin dan beku, saya mulai khawatir karena tidak bawa persiapan pakaian untuk musim dingin! Padahal waktu itu minggu terakhir bulan April, ekspektasinya musim dingin sudah berganti musim semi dengan cuaca yang lumayan hangat. 

Tidak mau mati membeku, setelah meletakkan tas di kamar hotel, saya turun kembali ke pusat kota. Ketemu mal kecil yang hampir mau tutup, kebetulan mereka lagi sale jaket winter berbagai model, tak lupa saya juga borong kaos kaki tebel. 

Malam pertama di Kangding saya lalui di balik selimut dan jaket tebal, sebelum tidur sempat lirik ke layar ponsel suhu udah 5 derajat, brrrrhh! 

Malam hari di sudut kota Kangding/Dokumentasi pribadi
Malam hari di sudut kota Kangding/Dokumentasi pribadi
Karena udah tidak sabaran inginn buru-buru sampai di Tagong, saya cuma menginap satu malam di Kangding. Pagi-pagi saya udah bangun. Tidak kuat mandi karena air keran sedingin es, cuci muka aja! 

Pas pesan sarapan saya tanya ke staf hotel di mana lokasi bus tujuan ke Tagong. Dia nunjukin di map lokasi si minivan mangkal, ternyata cuma beberapa ratus meter dari mal tempat saya beli jaket tadi malam.

Dia sempat menelepon ke salah seorang sopir mengecek apakah hari itu ada mobil yang berangkat soalnya beberapa hari belakangan minivan gagal berangkat karena jalan masih ditutupi salju tebal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun