Mohon tunggu...
Boby Bahar
Boby Bahar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Independent Traveler

24 countries and counting more. Dreaming to publish my traveling book. Terimakasih sudah mampir. boby.bahar@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Maksud Hati Ingin ke Tibet, Akhirnya Berbelok ke Tagong

31 Oktober 2018   21:59 Diperbarui: 1 November 2018   12:18 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monasteri di atas bukit yang masih tertutup salju/Dokumentasi pribadi

Monasteri di atas bukit yang masih tertutup salju/Dokumentasi pribadi
Monasteri di atas bukit yang masih tertutup salju/Dokumentasi pribadi
Di sebuah sudut kota Tagong/Dokumentasi pribadi
Di sebuah sudut kota Tagong/Dokumentasi pribadi
Gerbang Tagong Temple/Dokumentasi pribadi
Gerbang Tagong Temple/Dokumentasi pribadi
Gerombolan Yaks sedang mencari makan/Dokumentasi pribadi
Gerombolan Yaks sedang mencari makan/Dokumentasi pribadi
Karena berada di ketinggian 3700m, Suhu di Tagong ternyata udah minus!/Dokumentasi pribadi
Karena berada di ketinggian 3700m, Suhu di Tagong ternyata udah minus!/Dokumentasi pribadi
Ekspektasi saya ketika hendak ke Tagong adalah untuk melihat padang rumput hijau seperti di brosur travel. Namun apa daya, realita berkata lain, alam belum mengizinkan. 

Saat itu seharusnya sudah masuk musim semi dan salju sudah mencair berganti dengan tanah rumput subur menghijau. Pemilik penginapan mengatakan tahun ini musim salju lebih panjang, karena itu waktu yang tepat untuk datang adalah musim panas.

Saya sempat cek prakiraan cuaca bahwa matahari baru bersinar terang lusa, pas di hari saya meninggalkan Tagong menuju destinasi berikutnya yaitu Bamey, Danba dan Siguniangsan. Benar saja, pas menaiki minivan meninggalkan Tagong Square saya lihat bukit-bukit sekitar sudah tidak tertutup salju lagi. Seandainya saya bisa tinggal lebih lama.

Tagong Monasteri, Ekspektasi vs Realita/Foto kiri: Getty Images dan foto kanan: dokumentasi pribadi
Tagong Monasteri, Ekspektasi vs Realita/Foto kiri: Getty Images dan foto kanan: dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun