Ia pun berharap pihak aparat keamanan dapat bersikap adil, dan tidak melarang jika ada ormas atau masyarakat yang ingin menyampaikan pendapat dimuka umum.
"Saya harap semua elemen proaktif agar tidak terjadi konflik sosial," katanya.
Karena menurutnya, harga konflik sosial sangatlah mahal, dan sudah cukup kelam yang juga memberikan trauma 17 kali terjadi konflik di Kalbar.
"Dan saya harap pula, pada pihak yang ingin menyampaikan pendapat dapat dengan baik dan tanpa anarkis dengan selalu mentaati peraturan," tandasnya.
Mantan Kapolda Kalbar Brigjen Pol Erwin Triwanto mengajak seluruh lapisan masyarakat tetap menjaga perdamaian.
"Harapan saya selaku Kapolda tentunya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap menjaga kedamaian antar umat," katanya.
Orang nomor satu di Kepolisian Kalbar ini juga berharap, agar seluruh elemen tidak mudah terprovokasi dan menggunakan sosial media dengan bijak.
"Tidak mudah terprovokasi serta gunakan media sosial secara bijak," tukasnya.
Sementara itu, terkait pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kalbar, Pengamat Politik dari Universitas Tanjungpura Pontianak, Jumadi mengatakan, perlu dilakukan antisipasi dini dalam mencegah konflik pada Pilkada Kalbar sacara serentak.
"Aparat kepolisian harus memetakan daerah mana saja yang memiliki potensi tinggi akan terjadi konflik, sehingga bisa membuat langkah dalam mengantisipasi masalah tersebut," kata Jumadi di Pontianak.
Dia mengatakan, sikap dan tindakan tegas dari aparat keamanan sangat penting dalam pengamanan Pilkada, sehingga jangan sampai ada celah untuk memicu konflik yang disebabkan oleh oknum-oknum tertentu. Akibat dari perbedaan dukungan dan pandangan politik tersebut.