Mohon tunggu...
Bobby Triadi
Bobby Triadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis sambil tersenyum

Lahir di Medan, berkecimpung di dunia jurnalistik sejak tahun 1998 dan terakhir di TEMPO untuk wilayah Riau hingga Desember 2007.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengulas Kecintaan SBY Kepada Anas

16 Januari 2014   06:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:47 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menarik rasanya mengulas pernyataan Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Marzuki Alie soal kecintaan Ketua Majelis Tinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yg juga merangkap sebagai Ketua Umum dan jabatan bergengsinya Presiden RI kepada Anas Urbaningrum yang kini tubuhnya terpenjarakan.

Pernyataan Marzuki Alie soal Anas telah membuka sedikit tabir teka-teki opini yang beredar ke publik, yang menyebut Anas sebagai pengangguran. Benarkah Anas pengangguran pasca mundur sebagai komisioner KPU? Yuk, simak dulu pernyataan Marzuki Alie!

Dari Gedung Parlemen, Marzuki mengisahkan, saat Anas menyelesaikan tugasnya di KPU, dia tidak mempunyai pekerjaan. Akhirnya, Ketua Umum DPP Partai Demokrat saat itu, Hadi Utomo, meminta Anas diberikan kendaraan pribadi dan uang bulanan. Karena punya kompetensi dalam soal politik maka Partai Demokrat selalu memberikan kesempatan Anas Urbaningrum untuk tampil ke ruang publik.

Menurut Marzuki, SBY juga sudah menyiapkan masa depan dan posisi bagi Anas. Misalnya, karena lebih muda dibandingkan dengan Andi Malarangeng, Anas diproyeksikan duduk di posisi tertentu.

Pernyataan Marzuki Alie tersebut ramai diberitakan berbagai media, Senin, 13 Januari 2014, Sore, dengan berbagai macam judul. Gak tahu apa maksud Marzuki Alie mengeluarkan pernyataan seperti itu, tapi ada baiknya buat saya yang selalu bertanya-tanya, "benarkah Anas itu pengangguran?".

Ulasan pertama soal pernyataan Marzuki yang mengatakan, "Saat Anas menyelesaikan tugasnya di KPU, dia tidak mempunyai pekerjaan".

Dari bincang bebas sambil minum kopi dengan sahabat-sahabat politisi muda dari lintas parpol, terungkap bahwa setidaknya ada 2 parpol selain Partai Demokrat yang saat itu meminta Anas bergabung, PBB dan Golkar.

Bila tak salah dengar, Priyo Budi Santoso (Golkar) dan M.S. Kaban (PBB) sempat mengajak Anas bergabung ke partai mereka. Dan bila tak salah dengar juga, disebutkan Sudi Silalahi diutus Ani Yudhoyono ke rumah Anas untuk mengajaknya bergabung ke Partai Demokrat.

Dari ulasan diatas, memang benar Anas saat itu pengangguran. Sebab, pasca berhenti dari KPU, Anaa tak bekerja dimana-mana. Tapi, Partai Demokrat belum bisa dikatakan penyelamat Anas. Ada 2 partai lain yang juga meminta Anas.

Lalu mengapa Anas memilih Partai Demokrat? Saya yakin ada deal-deal dari tiap partai yang mengajak Anas bergabung, baik itu materi maupun posisi.

Ulasan kedua, soal pernyataan Marzuki yang mengatakan, "Akhirnya, Ketua Umum DPP Partai Demokrat saat itu, Hadi Utomo, meminta Anas diberikan kendaraan pribadi dan uang bulanan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun