Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tagar STY Out dan Salah Paham terhadap Pernyataan Shin Tae Yong

12 Oktober 2022   23:52 Diperbarui: 13 Oktober 2022   16:44 1460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Sumber: Kompas.id/Yulvianus Harjono 

Jagad media sosial Indonesia pada 12/10 dihebohkan oleh unggahan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae Yong. Tetiba sebagian warganet mencuit dengan tagar #STYOut.

Sebagian warganet mengira, STY mendukung mati-matian Iwan Bule, Ketua Umum PSSI agar tidak mundur dari jabatannya terkait tragedi di Kanjuruhan. Bahkan ada yang menafsirkan, STY tidak mempedulikan para korban tragedi Kanjuruhan dengan pernyataannya itu.

Benarkah STY tidak ingin agar Iwan Bule mundur setelah tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang? Apakah benar bahwa STY "ditekan" pihak tertentu untuk "membela" Iwan Bule? Mari kita bahas dengan kepala dingin.

Isi pernyataan Shin Tae Yong

Tafsiran bahwa STY membela secara buta Iwan Bule agar tidak mundur sebagai tanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan adalah tafsiran yang berawal dari kesalahpahaman atas isi unggahan STY di Instagramnya.

STY, pelatih asal Korea Selatan, sejak awal pernyataanya telah mengungkapkan simpati mendalam terhadap para korban. Justru STY sangat berempati pada para korban dan keluarga korban. STY sendiri adalah seorang suami dan ayah yang memiliki anak. STY paham arti keluarga di atas fanatisme sepak bola.

Berikut ini adalah tangkapan layar isi unggahan STY:

Pernyataan STY terkait Iwan Bule dan Kanjuruhan - dokpri
Pernyataan STY terkait Iwan Bule dan Kanjuruhan - dokpri

Unggahan STY terkait Iwan Bule dan Kanjuruhan - dokpri
Unggahan STY terkait Iwan Bule dan Kanjuruhan - dokpri

Benarkah STY membela secara buta Ketua Umum PSSI Iwan Bule? Dalam hemat saya, STY tidak membela Iwan Bule secara buta atau fanatik.  

STY mengapresiasi kiprah Iwan Bule dalam memajukan sepakbola nasional. STY sebagai pelatih yang menerima mandat dari PSSI yang diketuai Iwan Bule tentu menghormati pemberi mandat selayaknya dalam hubungan profesional. Ini hal yang wajar saja.

Apalagi STY adalah seorang pelatih berkaliber internasional yang berhasil membawa timnas Korea Selatan mengalahkan Jerman di ajang Piala Dunia. STY tentu sangat paham nilai profesionalitas dan sikap hormat pada pemberi mandat.

Pernyataan yang dipermasalahkan warganet dan memantik perdebatan mungkin adalah "Jika Ketua PSSI mengundurkan diri maka saya pun harus mengundurkan diri".

Akan tetapi, pernyataan itu harus kita pahami dalam konteks keseluruhan pernyataan STY. STY merasa diri sebagai bagian dari keluarga besar PSSI. 

Jika Ketua Umum PSSI mundur, STY sebagai bagian dari tim juga akan mundur sebaga wujud ikut bertanggungjawab. STY merasa bahwa jika semua beban tragedi Kanjuruhan harus ditanggung Ketua PSSI seorang diri, hal itu tidak adil. Nyatanya, tragedi Kanjuruhan adalah buah kesalahan berbagai pihak.

Dirinya sebagai bagian dari keluarga besar penggawa sepakbola Indonesia juga merasa harus ikut bertanggung jawab jika Ketua PSSI mundur.

Tagar STYOut dan Salah Paham terhadap Pernyataan Shin Tae Yong terkait Iwan Bule dan Targedi Kanjuruhan - Dok. PSSI
Tagar STYOut dan Salah Paham terhadap Pernyataan Shin Tae Yong terkait Iwan Bule dan Targedi Kanjuruhan - Dok. PSSI

Jadi, pernyataan STY itu bukan upaya STY menjadi tameng bagi Ketua PSSI. Bukan pula upaya STY mengancam agar Ketua PSSI tidak diserukan untuk mundur.

Justru STY sebagai seorang yang merasa sudah jadi bagian dari keluarga besar sepak bola Indonesia siap ikut mengundurkan diri jika Ketua PSSI mundur.

Logika STY kiranya adalah: Jika Ketua Umum PSSI mundur (hanya karena kesalahan Tragedi Kanjuruhan dibebankan pada Ketua PSSI saja), maka STY juga akan mundur karena dia tidak sepakat bahwa kesalahan dialihkan pada Ketua Umum PSSI saja.

Apalagi budaya orang Korea Selatan dan Jepang (dua negara bertetangga) adalah bahwa orang harus siap mundur jika tim melakukan kesalahan yang memalukan. 

Sekali lagi, STY sebagai penerima mandat dari Ketua Umum PSSI dan PSSI siap mundur jika pemberi mandat mengundurkan diri . 

Dengan penafsiran ini, kita bisa memahami mengapa STY yang sejatinya tidak ada kaitan langsung dengan Tragedi Kanjuruhan tetiba membuat pernyataan di media sosial.

Bukankah STY bisa "diam saja" dan "cari aman"? Justru STY membuat pernyataan ini sebagai wujud tanggung jawab moralnya selaku penerima mandat dari PSSI.

Mungkin karena perbedaan sikap dalam menerima mandat inilah yang membuat sebagian orang Indonesia salah memahami pernyataan STY. 

Saya sangat yakin, STY adalah pribadi tulus yang tidak ingin melukai siapa pun. Apalagi justru STY sudah banyak berkorban untuk kemajuan sepak bola kita.

Di antara pengorbanan itu, STY menolak tawaran klub yang siap memberi gaji lebih besar demi menjadi pelatih Indonesia. Juga bahwa STY terpisah dari keluarganya di Korea Selatan demi membina sepak bola Indonesia.

Orang sebaik STY tidak akan membuat pernyataan bodoh yang emosional. Yakinlah. Tagar STYOut salah sasaran! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun