Sekali lagi, STY sebagai penerima mandat dari Ketua Umum PSSI dan PSSI siap mundur jika pemberi mandat mengundurkan diri .Â
Dengan penafsiran ini, kita bisa memahami mengapa STY yang sejatinya tidak ada kaitan langsung dengan Tragedi Kanjuruhan tetiba membuat pernyataan di media sosial.
Bukankah STY bisa "diam saja" dan "cari aman"? Justru STY membuat pernyataan ini sebagai wujud tanggung jawab moralnya selaku penerima mandat dari PSSI.
Mungkin karena perbedaan sikap dalam menerima mandat inilah yang membuat sebagian orang Indonesia salah memahami pernyataan STY.Â
Saya sangat yakin, STY adalah pribadi tulus yang tidak ingin melukai siapa pun. Apalagi justru STY sudah banyak berkorban untuk kemajuan sepak bola kita.
Di antara pengorbanan itu, STY menolak tawaran klub yang siap memberi gaji lebih besar demi menjadi pelatih Indonesia. Juga bahwa STY terpisah dari keluarganya di Korea Selatan demi membina sepak bola Indonesia.
Orang sebaik STY tidak akan membuat pernyataan bodoh yang emosional. Yakinlah. Tagar STYOut salah sasaran!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H