3. Siapa pengelolanya? Mana struktur perusahaan atau koperasi pengelolanya? Bagaimana rekam jejak orang yang jadi "tukang promosi" investasi dan pengelola investasi ini?Â
4. Apa wujud nyata usaha atau wujud investasi tersebut? Sebuah investasi baru tetapi langsung menjanjikan keuntungan "to the moon" justru patut kita pertanyakan.Â
5. Adakah perjanjian tertulis sehingga investor bisa terjamin haknya? Ingat bahwa janji lisan atau janji di medsos bukan jaminan.Â
Salam cerdas beragama. Beragama itu baik, tapi percaya buta (pada oknum pemuka agama itu) jelas tidak baik. Hanya Tuhan YME yang Maha Baik.
Kami, para pemuka agama, harus terus belajar tentang kejujuran. Sama seperti sahabat pembaca sekalian.Â
Ingat kata Bang Napi: "Waspadalah... waspadalah!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H