Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Investasi yang Dipromosikan Oknum Pemuka Agama Tak Selalu Berakhir Bahagia

17 Februari 2022   05:35 Diperbarui: 17 Februari 2022   05:39 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu ciri khas masyarakat Indonesia adalah penghargaan tinggi pada hal-hal religi. Ini baik.  

Akan tetapi, apakah selalu harus percaya pada oknum pemuka agama yang mempromosikan investasi? 

Faktanya, investasi yang dipromosikan oknum pemuka agama tidak selalu berakhir bahagia. 

Demikian pula, investasi yang dibungkus dengan balutan promosi keagamaan tidak selalu berakhir bahagia. Sebagian justru adalah investasi yang jauh dari nilai keagamaan dan terbukti sebagai penipuan. 

Hal ini sudah terjadi berulang kali, tetapi sebagian besar masyarakat masih saja percaya buta pada oknum pemuka agama dengan janji investasi berkeuntungan bombastis. 

Pengalaman di sebuah komunitas keagamaan

Tersebutlah seorang pemuka agama di sebuah komunitas keagamaan di negeri Wakanda. 

Ia pandai berkhotbah dan tampak kharismatik sebagai pemuka agama. Ia menawarkan pada sejumlah umatnya sebuah investasi saham. 

Karena terpesona oleh kharisma si pemuka agama ini, sejumlah umat tanpa berpikir panjang langsung memberikan dana investasi. 

Ternyata dana investasi itu hilang tidak berbekas. Si oknum pemuka agama hanya berkata, uang sudah hilang dalam permainan saham. Ia juga jadi korban. Setidaknya menurut pengakuannya sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun