Entah kenapa akhir-akhir ini Bang Kuyan gemar membolak-balik buku kenangan SMP dulu.Â
Waktu itu belum ada Fesbuk. Apalagi NFT atau Nurut (Perof) Felix Tani.Â
Zaman dahulu masih bertukar binder untuk saling menulis biodata di atas kertas wangi warna-warni.Â
Tulis nama, alamat, hobi, cita-cita, makanan favorit, zodiak, weton, dan tak lupa artis dan penyanyi idaman.Â
Bang Kuyan dulu juga selalu mencantumkan kamut atau kata mutiara.Â
"Gantungkan cita-cita setinggi langit."
"Membaca adalah jendela dunia."
"Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian."
Yang terakhir ini kadang diplesetkan jadi: Berakit-rakit ke penghulu, eh jodohnya belum ketemuan.Â
Bang Kuyan ingat, di buku binder itu kadang juga ada kata-kata bersayap untuk si dia yang menarik hati.Â
"Aku akan selalu mengingatmu."
Misalnya begitu. Kalau Bang Kuyan sih pasti diingat teman sekelasnya. Maklum, dia paling bully-able atau mudah dirisak tapi tidak marah.Â
Diejek jelek, dia mengakui wajahnya tak seganteng Anjasmara.Â
Diejek ga bisa olahraga, dia mengakui suka bola tapi cuma nonton doang sambil rebahan.Â
Diejek kurus, dia menyadari bahwa hobinya makan stik lidi bertabur micin nan menor.Â
Ya begitulah, menerima keadaan diri adalah kunci kebahagiaan dan ketabahan menghadapi bully-an.Â
Tetapi meski jelek dan tak atletis, semasa SMP Bang Kuyan lumayan manis.Â
Setidaknya menurut seorang gadis, teman sebangkunya. Sebut saja Nirmala. Nirmala selalu setia menghibur Bang Kuyan setelah menerima candaan.Â
Waktu berlalu begitu cepat. Bak kura-kura yang naik pesawat jet.Â
Bang Kuyan kini jadi pensiunan wartawan. Ya, dia baru setahun lalu pensiun dari majalah gosip yang gulung tikar.Â
Maklum, sekarang orang pintar sekali buat gosip sendiri, tak perlu majalah gosip.Â
Untuk mengisi waktu, Bang Kuyan menulis di Kompasiana. Apalagi ada bonus K-Rewards untuk penulis yang memenuhi syarat tertentu.Â
Tiap awal bulan, Bang Kuyan menanti dengan rindu pengumuman K-rewards.Â
Kadang dapat lumayan. Kadang zonk. Kadang bingung.Â
Bang Kuyan hanya nrimo ing pandum. Menerima dengan ikhlas.Â
Hanya saja, di hati kecil Bang Kuyan ada dilema setelah dirinya senang menulis di Kompasiana:
Lebih rindu K-rewards atau mantan?Â
Tiba-tiba Bang Kuyan terkejut kala membaca, Nirmala mengomentari komentarnya di pengumuman K-Rewards terbaru: "Bang, masih ingat aku, kan? Yang dulu pernah memujimu sebagai calon penulis roman picisan?"
*** berdasarkan kisah nyata yang fiksi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H