"Aku akan selalu mengingatmu."
Misalnya begitu. Kalau Bang Kuyan sih pasti diingat teman sekelasnya. Maklum, dia paling bully-able atau mudah dirisak tapi tidak marah.Â
Diejek jelek, dia mengakui wajahnya tak seganteng Anjasmara.Â
Diejek ga bisa olahraga, dia mengakui suka bola tapi cuma nonton doang sambil rebahan.Â
Diejek kurus, dia menyadari bahwa hobinya makan stik lidi bertabur micin nan menor.Â
Ya begitulah, menerima keadaan diri adalah kunci kebahagiaan dan ketabahan menghadapi bully-an.Â
Tetapi meski jelek dan tak atletis, semasa SMP Bang Kuyan lumayan manis.Â
Setidaknya menurut seorang gadis, teman sebangkunya. Sebut saja Nirmala. Nirmala selalu setia menghibur Bang Kuyan setelah menerima candaan.Â
Waktu berlalu begitu cepat. Bak kura-kura yang naik pesawat jet.Â
Bang Kuyan kini jadi pensiunan wartawan. Ya, dia baru setahun lalu pensiun dari majalah gosip yang gulung tikar.Â
Maklum, sekarang orang pintar sekali buat gosip sendiri, tak perlu majalah gosip.Â