Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ini 5 Cara Jitu Mengurangi Jeda "Eee" dan "Uhm" Saat Berbicara di Depan Umum

6 Juni 2021   10:58 Diperbarui: 17 Juni 2021   13:24 7923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, setelah kita mengenali sumber dan menemukan letak jeda "eee" dan "uhm", kita perlu memperbaiki wicara publik kita dengan latihan teratur dan terencana. 

Semasa SMA dulu, saya dan teman-teman seminggu sekali mengadakan latihan berbicara di depan umum dalam rupa "Sidang Akademi". Meskipun namanya terkesan formal, isinya tidak selalu membosankan.

Ada aneka variasi latihan: berpidato, berperan sebagai penyiar televisi, komentator pertandingan olahraga, drama, pementasan karya sastra, diskusi panel, dan sebagainya.

Menurut saya, latihan wicara publik ini dapat kita lakukan sesuai keperluan dan situasi aktual kita. Tentukan apa tujuan latihan Anda. Apakah untuk bidang tertentu (misalnya ceramah) atau untuk menambah jam terbang sebagai pembicara secara umum.

Tidak harus sangat menyita waktu. Satu atau dua jam per minggu sudah cukup. Akan lebih baik jika ada mitra latihan dan atau pengamat yang memberikan umpan balik.

Pengamat itu bisa saja keluarga sendiri, sahabat, guru, atau kekasih Anda (cie..cie...pacaran bermanfaat nih). Di tengah kemajuan zaman ini, bisa saja kita membuat grup latihan wicara publik secara daring. 

4. Persiapan materi wicara publik dengan cermat dan latihan jelang hari H

Ada langkah yang penting, bahkan bagi setiap pembicara publik profesional. Jangan abaikan persiapan materi wicara dengan cermat dan berlatih jelang hari H.

Itulah mengapa acara-acara besar hampir pasti ada geladi bersihnya! Bahkan ada geladi kotor. Tujuannya untuk membuat para pembicara publik dan penampil bisa berlatih dan beradaptasi dengan panggung dan calon audiens sejauh memungkinkan.

5. Jangan lupa rileks

Kiat pamungkas dari artikel super serius ini justru adalah "jangan lupa rileks". Iya, jangan lupa untuk bersikap santai sebelum tampil berbicara. Ada aneka kiat swasugesti jitu yang bisa kita terapkan sebelum kita akan tampil dalam lomba atau acara publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun