Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ini 5 Cara Jitu Mengurangi Jeda "Eee" dan "Uhm" Saat Berbicara di Depan Umum

6 Juni 2021   10:58 Diperbarui: 17 Juni 2021   13:24 7923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mengapa saya selalu saja banyak mengatakan 'eee...' saat berbicara di depan umum?"

Banyak orang mengalami masalah kala harus berbicara di depan publik. Salah satunya adalah jeda "uhm..." atau "eee...". Sebenarnya bagaimana cara efektif mengurangi jeda dan gumaman "eee" saat berpidato? 

Profesi saya menuntut keterampilan berbicara sebagai seorang pembicara publik. Berdasarkan pengalaman dan pelatihan yang saya terima, saya akan membagikan kiat efektif mengurangi jeda "eee..." saat berbicara di hadapan umum.

1. Mengenali dua sumber jeda "eee..."

Seorang pembicara publik lazimnya menghadapi dua tantangan kala sedang mempersiapkan dan menampilkan sebuah pidato. Dua tantangan ini berlaku juga sebagai sumber munculnya jeda atau gumam saat berbicara di depan umum.

Pertama, kurangnya penguasaan materi dan kosakata

Faktor pertama adalah kurangnya penguasaan materi dan kosakata. Sejatinya kunci keberhasilan wicara publik adalah persiapan yang matang dalam hal materi dan kosakata.

Kedua, kurangnya latihan dan pengalaman

Faktor kedua munculnya jeda atau gumam "eee..." adalah kurangnya latihan wicara dan pengalaman berbicara di depan umum. Jika Anda mengalami banyak jeda "eee...", kemungkinan besar memang Anda perlu memperbanyak latihan dan menambah jam terbang agar lebih berpengalaman.

Artinya, kita tidak perlu sangat merasa bersalah jika masih saja kita sering membuat jeda "eee..." atau "uhm...". Wajar saja. Setiap pembicara publik pun pastinya pernah mengalami tahapan itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun