Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Petinggi Hamas Hidup Mewah dan PM Israel Dituduh Korupsi: Wajah Sejati Konflik Palestina-Israel

17 Mei 2021   13:26 Diperbarui: 17 Mei 2021   14:15 5408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang pria Palestina membawa tas di depan lambang United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA) di luar kantor badan tersebut di Kota Gaza. (AFP)

- Bagaimana orang bisa mengatakan Israel sebagai negara beragama Yahudi murni sementara faktanya, sensus penduduk Israel 2019 mencatat, 74,2% orang Israel beragama Yahudi, 17,8% orang Israel beragama Islam, dan 2,0% Kristen? Bahkan beberapa tentara Israel adalah pemeluk agama Islam (baca artikel saya terdahulu).

- Bagaimana orang bisa mengatakan Palestina sebagai "negara Islam murni" sementara faktanya, 93% orang Palestina adalah Muslim dan sekitar 6% beragama Kristen dan Katolik? 

- Bagaimana bisa orang menyimpulkan bahwa konflik Israel dan Palestina adalah "murni konflik agama" jika nyatanya ada kepentingan politis para petinggi Palestina dan Israel? 

Anggota kelompok ortodoks Yahudi, Neturei Karta memprotes pendudukan Israel atas Palestina- Peter Muliggan lisensi CC 2.0
Anggota kelompok ortodoks Yahudi, Neturei Karta memprotes pendudukan Israel atas Palestina- Peter Muliggan lisensi CC 2.0
Duel Kepentingan Hamas dan Netanyahu dalam konflik Israel-Palestina 2021

Silakan baca analisis menarik yang ditayangkan Kompas.com dengan tajuk "Duel Kepentingan Hamas dan Netanyahu dalam Konflik Israel-Palestina 2021". Saya sarikan beberapa pokok penting dalam artikel tersebut: 

Analis menilai, Hamas dan Israel sama-sama memiliki kepentingan masing-masing dalam bentrokan terbaru di Palestina 2021. Hamas sebagai penguasa Jalur Gaza bertujuan menjadi standar de facto perjuangan Palestina, memanfaatkan kepemimpinan Otoritas Palestina yang melemah. 

Dalam unjuk kekuatannya, Hamas telah meluncurkan sekitar 2.300 roket ke Israel sejak Senin (10/5/2021), yang mencakup Tel Aviv di utara sampai bandara Ramon di selatan. 

Sementara itu Israel menyerang Palestina untuk memanfaatkan momen guna melenyapkan semua pengaruh Hamas di Gaza dengan menyerang infrastrukturnya, kata para analis.

Wasana kata, saya menilai bahwa pendidikan sejarah dalam kurikulum Indonesia wajib menelaah pula akar konflik Palestina-Israel agar warga Indonesia paham apa yang sebenarnya terjadi.

Saya mahfum, tak semua sependapat dengan uraian saya ini. Silakan saja. Saya hanya berbagi apa yang saya pahami dari sudut pandang senetral mungkin sebagai akademisi muda. 

Salam persaudaraan. Kita beruntung hidup dalam naungan NKRI ber-Pancasila dan bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika. Mari kita rawat persatuan kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun