Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Tiga Alasan "Sang Manyar: Nyanyian Pinggir Kali" Layak Dinanti

16 Januari 2021   11:31 Diperbarui: 16 Januari 2021   11:31 1715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkap layar klip musik Sang Manyar via YouTube-dokpri

Mengapa ada subjudul "Nyanyian Pinggir Kali"? Ini karena Romo Mangun menjadi arsitek yang sukses menata perkampungan kumuh di pinggir Kali Code Yogyakarta dengan pendekatan humanis-ramah lingkungan. 

Berkat karya arsitekturnya bagi orang miskin ini, Romo Mangun mendapat penghargaan The Aga Khan Award (1992) dan  The Ruth and Ralph Erskine Fellowship (1995).

Kisah hidup Romo Mangun akan dapat kita simak dengan menonton "Sang Manyar", film biopik pertama tentang pejuang kemanusiaan ini.

Kedua, ini film tokoh nasional kontemporer yang langka

Sangat jarang ada film sejarah tokoh nasional yang kurang lebih kontemporer atau sezaman dengan pemirsanya. Romo Mangun wafat Februari 1999 atau sekitar 2o tahun lalu. Belum lama untuk ukuran tokoh yang lantas dibuat film tentangnya.

Gus Dur dan Romo Mangun (YB Mangunwijaya). (Foto: Dok/Ngopibareng.id)
Gus Dur dan Romo Mangun (YB Mangunwijaya). (Foto: Dok/Ngopibareng.id)
Rekan seperjuangan Gus Dur (1940-2009) dalam menjalin dialog antaragama di Indonesia ini memang layak dibuatkan film biopik nan apik. Dengan menonton "Sang Manyar", kita diajak mengenal sejarah kontemporer yang masih segar. 

Kiranya film ini akan juga menampilkan sosok Romo Mangun sebagai pemerhati pendidikan kaum sederhana. Beliau adalah pencetus Dinamika Edukasi Dasar yang mengajak siswa menjadi subjek dalam pendidikan. 

Sekolah yang beliau dirikan masih menyintas zaman: Sekolah Mangunan di Yogyakarta. Di sekolah Mangunan ini, siswa diajak rajin bertanya dan tekun meneliti. Inilah impian Romo Mangun, alumnus Teknik Arsitektur, ITB, Bandung (1959) dan Rheinisch Westfaelische Technische Hochschule, Aachen, Jerman (1960-1966).

Ketiga, ini film untuk semua kalangan dan gratis!

Tokoh utamanya memang seorang pastor, tetapi "Sang Manyar" ini adalah film untuk semua kalangan. Sudah begitu, gratis pula! Iya, cukup bermodal internet, kita akan bisa menyaksikan film menarik ini.

Menurut rencana, film Sang Manyar ini akan ditayangkan di YouTube. Sponsornya adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jadi, film pejuang rakyat ini dibiayai dari pajak rakyat. Rugi kan jika tidak menikmati film ini? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun