Aku terhenyak. Ternyata Nisa mendengar tentang Ibu Teresa bukan cuma sekilas saja.
"Nisa berdoa agar Mas menemukan wanita yang pantas bersanding dengan Mas. Seorang wanita berhati mulia,” kata Nisa.
Tak terasa, mataku mendadak sembab. Hari makin gelap, namun rembulan makin terang bersinar. Sungai Long Beruh yang mengalir tenang memantulkan terang sang Dewi Malam.
Kupandang Annisa yang tampak makin anggun disinari purnama. Entah bagaimana, aku merasa menemukan bayang-bayang Ibu Teresa dalam dirinya.
***
November 2020. Kisah fiksi belaka. Kemiripan kebetulan semata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H