Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Annisa dan Bayang-bayang Ibu Teresa

10 November 2020   12:00 Diperbarui: 10 November 2020   12:03 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari freepik.com/azerbaijan_stockers

Aku terhenyak. Ternyata Nisa mendengar tentang Ibu Teresa bukan cuma sekilas saja.

"Nisa berdoa agar Mas menemukan wanita  yang pantas bersanding dengan Mas. Seorang wanita berhati mulia,” kata Nisa.

Tak terasa, mataku mendadak sembab. Hari makin gelap, namun rembulan makin terang bersinar. Sungai Long Beruh yang mengalir tenang memantulkan terang sang Dewi Malam.

Kupandang Annisa yang tampak makin anggun disinari purnama. Entah bagaimana, aku merasa menemukan bayang-bayang Ibu Teresa dalam dirinya. 

***

November 2020. Kisah fiksi belaka. Kemiripan kebetulan semata. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun