Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mencintai "Orang Tua" dan "Orang Utan"

5 November 2020   06:00 Diperbarui: 5 November 2020   06:09 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokpri
dokpri
Wikipedia Indonesia yang -setahu saya- digawangi pula oleh para penulis dan editor handal, menulis: "orang utan (bentuk tidak baku: orangutan)."

Mari cintai orang tua dan orang utan

Penutup artikel ambyar yang ditulis penulis gaje (ga jelas) ini mungkin terdengar lucu. 

Mari cintai "orang tua" dan "orang utan"!

Mencintai orang tua jelas mulia. Demikian pula mencintai orang utan dengan menjaga kelestarian alam.

Makna tersirat ajakan saya di atas adalah bahwa kita sebaiknya mencintai bentuk penulisan baku menurut KBBI: orang tua dan orang utan.

Maaf, Kompas, soal orang utan yang ditulis keminggris (orangutan), saya tidak sepakat denganmu. Boleh, kan? Toh, aku tetap membacamu, kok.

Sebagai pesan penutup, pada Hari Cinta Puspa dan Satwa dan Nasional 5 November ini, saya sajikan infografis menarik dari artikel Kompas ini (sila klik untuk membaca artikel lengkap).

tangyar kompas.id - dokpri
tangyar kompas.id - dokpri
Sebanyak 77 persen wilayah habitat orang utan berada dalam ancaman hingga lebih dari 100 tahun ke depan jika tidak dilestarikan. Mari lestarikan orang utan! Orang tua dan pendidik perlu mengajarkan sikap cinta alam pada anak-anak. 

Pemerintah harus lebih tegas menindak perusahaan tambang, kayu, dan sawit yang secara serampangan merusak hutan habitat orang utan. Semoga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun