Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini 5 Fakta Unik Beato Carlo Acutis, Teladan Kesucian di Zaman Internet

11 Oktober 2020   05:33 Diperbarui: 2 Juni 2021   15:36 11153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contohnya, jari St. Yohanes dari Salib beberapa bulan setelah kematiannya sempat dipotong untuk mengambil relikui dan ternyata darah mulai mengalir dari lukanya. Atau, Santo Nicholas dari Tolentino yang lengannya sering masih berdarah selama 400 tahun terakhir.

Daftar incorruptible saints dapat disimak, misalnya di laman 1 dan 2.

Gereja Katolik kini tidak lagi menganggap jenazah yang masih utuh sebagai mukjizat resmi yang disetujui Vatikan sebagai syarat deklarasi seseorang sebagai beato atau santo. Gejala jenazah utuh kini lebih ditafsirkan sebagai semacam "tanda dari surga". 

Tren terkini, Gereja mensyaratkan kesembuhan tak terjelaskan secara medis sebagai mukjizat yang mendukung proses beatifikasi (deklarasi sebagai beato) dan kanonisasi (deklarasi sebagai santo) seseorang.

Inilah yang terjadi pada proses beatifikasi Carlo Acutis. Terjadi kesembuhan tak terjelaskan yang dialami seorang anak di Brazil yang sakit pankreas. Anak ini sembuh setelah menyentuh relikui Carlo Acutis pada sebuah prosesi pada 12 Oktober 2010 di gereja San Sebastiano. 

Pada Februari 2011, bocah itu menjalani serangkaian tes, yang menunjukkan bahwa penyakitnya telah hilang dan pankreasnya kembali normal. Penyembuhan yang "instan, lengkap dan bertahan lama" itu dianggap tidak dapat dijelaskan dalam sudut pandang pengetahuan medis saat ini.

Kesembuhan anak di Brazil berkat perantaraan doa Carlo Acutis itu membuka jalan bagi terjadinya beatifikasi atau proses deklarasi sebagai beato (yang berbahagia). Jika ada satu lagi mukjizat kesembuhan berkat perantaraan Carlo Acutis, ia dapat dinyatakan sebagai santo.

Baca juga: Carlo Acutis: Teladan Mencapai Kekudusan Hidup Dalam Era Digital

Kelima, mendorong pertobatan ibunya

Ada "mukjizat" lain yang justru lebih penting daripada soal utuh-tidaknya jenazah Beato Carlo Acutis. Ibu Carlo sebelumnya bukan seorang yang dekat dengan Tuhan.

Hanya tiga kali sang ibu datang ke Gereja: saat dibaptis, saat menerima sakramen krisma, dan saat menikah. Berkat ketekunan Carlo berdoa dan mencintai Ekaristi Suci, ibunda Carlo berubah jadi lebih saleh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun