Setahu saya, Kompas.com pun melakukan pembedaan ragam bahasa untuk rubrik-rubrik sesuai gambaran umum pembaca rubrik terkait. Rubrik ekonomi cenderung bergaya formal karena pembacanya kalangan profesional.Â
Kedua, pastikan pesan tersampaikan
Apa sih tujuan komunikasi? Menyampaikan pesan!
Mau puisi atau analisis pertandingan bola, tujuannya sama: memastikan pesan penulis sampai pada pembaca.Â
Bahasa boleh gaul, bahkan penuh banyolan, namun pastikan pembaca menangkap apa yang ingin kita komunikasikan. Karena itu, hindari penggunaan istilah khusus yang sulit dipahami pembaca umum.
Bahasa gaul dan singkatan yang cuma dipahami segelintir kaum muda tidak akan dipahami pembaca umum. Berilah keterangan agar pembaca paham.
Ketiga, tetap patuhi kaidah berbahasa yang wajar
Bukan berarti lalu kita bebas semau gue dalam menulis di blog publik. Ingat bahwa tulisan yang kita publikasikan akan menjadi konsumsi umum.
Ketika mengunggah apa pun di medsos dan blog umum, coretan kita menjadi sorotan publik.
Tentu kita pernah dengar gejala  seleb yang buat bahasa gaul yang kelewat gaul sampai ancur. Itulah contoh gejala berbahasa santuy yang kesantuyan sampai jadi kesurupan.
Agar tidak dituding sebagai perusak bahasa Indonesia, usahakan berbahasa tepat tempat dan tepat sasaran audiens. Ketika menulis artikel setengah formal, berilah keterangan kata baku di samping kata gaul.