Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Mengulik 3 Etika Mengajak Orang Gabung ke Grup WhatsApp, Telegram, dan Sejenisnya

22 September 2020   06:33 Diperbarui: 22 September 2020   20:20 6406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal-hal mendasar ini perlu dijelaskan pada tiap anggota baru. Tentu, aturan "kaku" ini berlaku terutama bagi grup formal semacam grup profesi. Bukan grup keluarga atau sahabat yang lebih "cair" dan "santai".

Akhirulkalam

Wasana kata, tiga hal di atas hanyalah rintisan dan usulan "etika mengundang orang jadi anggota grup WhatsApp dan sejenisnya". Pada intinya, kita diajak memperlakukan orang lain dengan penuh hormat dan cinta kasih tulus. Ini berlaku di dalam maupun di luar jaringan (daring dan luring).

Pembaca budiman sila memberikan komentar dan usulan yang akan menambah hangat diskusi santai kita ini. Salam cerdas bermedia!

(Penulis anggota Kompasianer Penulis Berbalas)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun