"Mas, aku sayang Mas melebihi siapa pun. Mas tahu, aku lakukan ini juga demi Mas," tutur istriku sambil mencium tanganku.Â
Aku berusaha tak menangis meski hatiku perih. Tak bisa menerima kepahitan hidup. Istri tersayangku tiap akhir pekan melewatkan malam bersama pria yang membunyikan klakson itu. Beberapa lembar ratusan ribu akan mengisi saku istriku. Menyambung hidupnya dan hidupku.
Aku setel radio keras-keras. Berharap agar lagu-lagu cinta mengusir bunyi klakson yang terus saja aku dengar dalam kepalaku.
*** Tamat***
 (Kisah fiktif belaka. Terinspirasi sebuah cerpen yang pernah penulis baca bertahun silam. Jika pembaca mengenali judul dan pengarang cerpen yang jadi inspirasi cerpen ini, mohon informasikan pada Ruang Berbagi.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H