Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Istri Tersayang dan Klakson Malam

1 September 2020   12:04 Diperbarui: 1 September 2020   12:03 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun lalu, satu musibah menimpa toko mebel kami. Entah dari mana, api menyala. Menyambar semua yang ada dan mengubahnya jadi abu. 

Celakanya, uang hasil penjualan tak dapat aku selamatkan. Padahal, besoknya akan kusetor ke bank. 

Untung saja, api tak sempat menjalar ke rumah kami yang hanya berjarak beberapa langkah di belakang toko.

*

Mentari telah pulang ke peraduannya. Aku menerawang mengenang hari sial itu. Kala toko mebel kami terbakar.

Saat aku sedang asyik melamun, terdengar suara klakson dari jalan di depan puing-puing toko mebel kami. Sebuah mobil sedan mewah. Seorang lelaki membuka separuh kaca depan mobilnya. Menengok ke rumah kami dengan tatapan liarnya.

"Mas, aku pamit," kata istriku yang justru makin cantik ketika usianya makin bertambah. Polesan lipstik tipis membuatnya makin memesona.

Klakson itu telah ia nantikan sejak tadi.

"Makan malam untuk Mas sudah aku siapkan," katanya lembut sembari mendorong kursi rodaku ke ruang makan.

Ya, ketika aku hendak menyelamatkan uang dari kobaran api, aku terjatuh. Beruntung, nyawaku masih bisa diselamatkan. Istrikulah yang menarik aku keluar dari kobaran api. Api jahanam yang membuat kedua kakiku lumpuh.

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun