Pria itu bukan penyendiri. Ia ramah pada orang yang ia jumpai.
Di kantornya yang penuh berkas orang hidup...dan mati.
Catatan kesehatan pasien ia tulis dengan teliti
sebab pekerjaan baginya panggilan hati
*
Pria itu bukan pemuja sunyi
namun ia memilih menyepi
dalam kubikel tak kedap suara ramai
ia berkarya dengan hati damai
*
Pria lelah itu pulang ke rumah
agar tak tampak payah, ia pajang wajah semringah
di hadapan bocah-bocah
titipan dari Gusti Allah
*
Pria itu tak banyak bicara
Tangan, kaki, dan tubuhnyalah yang terus berkarya
beberes rumah bersama belahan jiwa tercinta
cinta pertamanya ketika SMA
*
Pria itu memilih diam ketika bekerja di mana saja
Istri dan anak-anaknya sudah mafhum pada adatnya
"Bapak memang tak suka berkata-kata", kata mereka
Pria itu tersenyum lantas berkata dalam hatinya:
"Hanya Tuhan yang tahu, dalam sunyi kerja aku mendaras doa".
Demikianlah hari-hari seorang lelaki
yang mencintai dalam sunyi.
***
pojoknurani, medio agustus 2020. Untuk para pencinta dalam sunyi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H