Korupsi dan Gejala Narsisistik
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, mantan jaksa cantik Pinangki pada  2019 mendaku berharta 6,8 miliar rupiah. Jumlah ini tentu di luar kewajaran penghasilan seorang jaksa. Pula penghasilan istri seorang perwira Polri.
Pinangki dilaporkan selama ini bergaya hidup glamor bak selebritas dan pesohor. Liburan ke luar negeri berkali-kali, mungkin sampai lupa urusan kantor.
Jika kelak terbukti bersalah, apa yang terjadi pada mantan jaksa ini kiranya adalah contoh terkini hubungan antara korupsi dan gejala narsisistik. Gejala narsisistik ditandai dengan kehausan pengidapnya untuk dipuji dan diakui, termasuk diakui ketampanan atau kecantikannya.
Dikutip dari laman psychologytoday, seorang pengidap narsisisme lazimnya menunjukkan enam gejala berikut ini:
1. Sering berbohong dan berlebihan
Pengidap gejala narsisisme cenderung suka berbohong. Ia juga suka berlebihan untuk menunjukkan keunggulannya di hadapan orang lain.
2. Sering menyangkal kelemahan diri dan agresif membela diri
3. Sering memiliki gambaran diri yang palsu
Pengidap narsisisme sering membangun citra diri "saya lebih dari kalian semua". Sayangnya, ini ditempuh juga dengan cara-cara yang tidak luhur.
4. Sering melanggar aturan dan hukum