Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengaruh Ignatius Loyola Sampai Indonesia: Dari Sekolah hingga Nama Menteri

31 Juli 2020   18:07 Diperbarui: 31 Juli 2020   19:24 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ignasius Loyola dan Ignasius Jonan- kolase dokpri

Ignatius dari Loyola (1491 -- 1556) adalah seorang santo atau orang kudus dalam Gereja Katolik. Setiap tahun, Gereja ritus Romawi memperingati Santo Ignatius dari Loyola pada tanggal 31 Juli. 

Pengaruh Ignatius Loyola, pastor kelahiran Spanyol ini memang sangat besar. Bukan hanya bagi umat Katolik, namun akhirnya juga pada kemanusiaan secara universal.

Sekilas Profil Ignatius Loyola

Inigo (Ignatius) lahir pada 1491 di kastil keluarga Loyola di provinsi Basque, Guipzcoa (kini Spanyol). Ia putra bungsu dari keluarga bangsawan kaya. Pada 1517 Ignatius menjadi tentara bagi seorang kerabatnya, Antonio Manrique de Lara, penguasa Navarre. 

Ketika mempertahankan benteng Pamplona melawan Prancis, Ignatius terluka akibat meriam pada 20 Mei 1521. Ia  mengalami patah tulang kaki kanan yang parah dan luka pada kaki kirinya. 

Peristiwa ini menutup periode pertama hidupnya, di mana ia mengakui diri sebagai seorang pria yang angkuh, begitu terpesona pada latihan militer, dan berambisi besar menjadi penguasa (Autobiografi, 1).

Titik Balik Hidup

Setelah dirawat di Pamplona, Inigo dipindahkan ke Loyola pada Juni 1521. Di sana kondisinya menjadi sangat serius sehingga untuk beberapa waktu ia mengira ia akan mati. 

Di sinilah, saat ia menjalani pemulihan selama beberapa minggu, Inigo membaca kisah Yesus dan sebuah buku tentang kehidupan orang-orang kudus. Di kastil itu hanya tersedia bacaan yang terbatas.

Bacaan-bacaan suci itu membuat Ignatius berubah total. Ia tak lagi gila kuasa dan sombong. Ia ingin meneladan Yesus dan para kudus yang banyak berbuat baik dalam hidup. 

Pada bulan Februari 1522 Ignatius mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya. Ia pergi ke Montserrat, tempat ziarah di Spanyol timur laut. Dia menghabiskan tiga hari untuk mengakui dosa-dosa sepanjang hidupnya, menggantung pedang di dekat patung Bunda Maria sebagai simbol ambisinya yang ditinggalkan.

Ignatius lantas pergi ke Manresa, sebuah kota berjarak 48 km dari Barcelona. Di kota inilah ia melewati bulan-bulan menentukan dalam hidupnya (dari 25 Maret 1522 hingga pertengahan Februari 1523). Dia hidup sebagai pengemis. Setiap hari dia menghadiri perayaan Ekaristi dan menghabiskan tujuh jam dalam doa, seringkali di sebuah gua di luar Manresa.

Di Manresa dia mulai menulis buku Latihan Rohani atau The Spiritual Exercises. Sampai akhir masa studinya di Paris (1535), ia terus menambahkan isi buku itu. Dia tiba di Paris pada 1528 dan tetap di sana sebagai mahasiswa sampai tahun 1535. Dia hidup dengan mengandalkan belas kasihan orang.  

Pendirian Serikat Yesus (SJ)

Di Paris, Ignatius segera memiliki sekelompok murid lain yang mengikuti cara hidupnya nan sederhana. 

Ignatius berhasil menuntaskan studinya di Paris. Dia juga mengumpulkan teman-teman yang akan menjadi pendiri bersama dengannya dari Serikat Yesus, di antaranya Santo Francis Xavier atau Fransiskus Xaverius, yang menjadi salah satu misionaris terhebat dari ordo Serikat Yesus (SJ). 

Pada 15 Agustus 1534, ia memimpin kelompok kecil itu ke Montmartre. Mereka mengikat diri mereka sendiri dengan kaul kemiskinan, kesucian, dan kepatuhan, meskipun belum memiliki tujuan yang jelas untuk mendirikan suatu ordo (kelompok biarawan).

Periode terakhir kehidupan Loyola dihabiskan di Roma. Pada tahun 1539 para sahabat memutuskan untuk membentuk ordo. Ditambahkan kaul kepatuhan pada paus. Pada 1540 Paus Paulus III menyetujui rencana ordo baru itu. Loyola dipercaya para sahabatnya untuk menjadi pemimpin ordo itu: Serikat Yesus (The Society of Jesus). 

Pengaruh Ignatius Loyola sampai Indonesia

Sahabat Ignatius dalam Serikat Yesus, Fransiskus Xaverius tiba di Nusantara. Sepanjang tahun 1546-1547, Fransiskus Xaverius hadir di Pulau Ambon, Ternate, dan Morotai (Moro). Demikian catatan Marle Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (2008). Fransiskus Xaverius berkarya di wilayah perdagangan rempah-rempah Portugis. 

Para pastor dan biarawan Serikat Yesus ikut berperan menolong orang-orang Nusantara (kelak menjadi Indonesia) dengan mendirikan sekolah dan pendidikan keterampilan. 

Berkat penyelenggaraan Tuhan, karya Serikat Yesus yang antara lain didirikan oleh Ignatius Loyola terus berkembang di Indonesia. Karya-karya pelayanan para anggota Serikat Yesus di Indonesia mencakup bidang yang amat luas dan amat bermanfaat. 

Salah satu pilar karya SJ Indonesia adalah bidang pendidikan. Para sahabat Ignatius Loyola mengelola banyak sekali sekolah di seantero Indonesia. Ada sekolah kolese yang dikelola SJ Indonesia. 

Sebut saja SMA Kolese de Britto Jogja, SMA Kolese Loyola Semarang, SMA Gonzaga Jakarta, SMP/SMA Kolese Kanisius Jakarta, SMA Seminari Mertoyudan Magelang, SMK PIKA (perkayuan) Semarang, SMK Santo Mikael Solo, dan SMA Kolese Le Cocq Papua.

Tambah lagi, ada Universitas Sanata Darma Jogja, IPPAK Jogja, ATMI Solo, dan sebagainya. Para anggota SJ Indonesia berkarya pula mendampingi para pengungsi, terlibat dalam pendampingan kaum muda serta pemberdayaan masyarakat terpinggirkan.

Para anggota SJ Indonesia menjadi tokoh penting dalam sejarah bangsa dan kekatolikan di Indonesia. Sebut saja Pastor/Romo Frans van Lith SJ (1863 -- 1926) sang perintis pendidikan di Muntilan, pahlawan nasional Albertus Soegijapranata SJ, dan Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja SJ.

Semua pelayanan para penerus semangat dan karya Ignatius Loyola bersifat terbuka dan universal. Tak pandang suku, agama, dan perbedaan ras. 

Demikian besar pengaruh Santo Ignatius Loyola dan para anggota SJ di Nusantara/Indonesia hingga banyak orang Katolik memilih nama Ignatius sebagai nama baptis mereka. 

Yang tersohor antara lain Brigadir Jenderal TNI Ignatius Slamet Rijadi (pahlawan nasional), Kardinal Ignatius Suharyo (Uskup Agung Jakarta saat ini), Ignasius Jonan (dulu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral), dan Dr. Ignas Kleden (sastrawan, sosiolog, cendekiawan). 

Selamat peringatan Santo Ignatius Loyola kepada para sahabat Ignatius dan juga siapa pun yang pernah mengalami buah-buah karya pelayanan para penerusnya di Indonesia dan dunia. 

Salam persaudaraan. Saya sendiri adalah alumnus aneka sekolah yang dikelola SJ Indonesia. Terima kasih, Santo Ignasius Loyola dan para sahabatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun