Hmm...sabar dulu. Semua artikel, juga yang ditulis penulis akun biru, tetap dibaca dulu oleh moderator Kompasiana. Jika dinilai tidak memenuhi mutu artikel pilihan, moderator akan segera mencabut label pilihan yang tadinya tersemat.
Saya pun mengalaminya. Sebuah artikel humor tetiba dicabut status pilihannya oleh Mbak Mimin yang cuantik. Oh, apa salahku, Mbak?
Ternyata, dugaan saya, jumlah kata terlalu minim sehingga tidak "masuk Pak Eko!" Mungkin juga karena ada pembaca yang bersumbu pendek dan malah marah di kolom komentar medsos Kompasiana. Padahal humor lho, kok marah sih?Â
2. Akun hijau sering juga dapat label Artikel Utama atau HL
Beberapa waktu lalu saya malah agak bingung karena satu dua artikel saya yang menurut saya bagus tidak membuat jatuh cinta Mbak Mimin pemberi label Artikel Utama.
Setelah saya amati, justru Kompasiana memberi peluang banyak bagi pemilik akun hijau untuk unjuk diri di jajaran peraih Artikel Utama. Tentu saja karena rekan-rekan pemilik akun hijau memiliki artikel yang bermutu tinggi.Â
Selain itu, pihak Kompasiana sendiri dalam sebuah blogshop menerangkan bahwa Kompasiana memberi peluang yang sama bagi siapa pun, bahkan akun tak bercentang, untuk masuk jajaran HL.Â
Kompasiana memberi label Artikel Utama terutama bagi konten dengan keunggulan berikut:
Reportase. Konten dalam bentuk laporan warga yang memuat isu aktual dan berdampak. Hal ini tak lepas dari komitmen Kompasiana dalam menggiatkan aktivitas citizen journalism.
Novelty. Memberikan ide/gagasan/ulasan yang segar atau memiliki nilai kebaruan. Tidak hanya sekadar menulis ulang dari berbagai sumber.
Mendalam (komprehensif). Konten yang memiliki kedalaman ulasan, disertai dengan bukti-bukti yang memadai akan menjadi nilai tambah.