Kedua almarhum kakek saya, seingat saya, bukan perokok aktif. Demikian pula ayah saya. Waktu kecil, saya hanya pernah menghisap rokok satu atau dua kali karena penasaran saja.Â
Ternyata rasa asap rokok gak enak dan bikin sesak. Saya kapok. Apalagi di rumah, saya tidak pernah mendapat "contoh" dari orang tua dalam hal "keterampilan" merokok.
Kakek dan ayah saya sudah melakukan yang terbaik dalam hal tidak menjadi perokok aktif. Seisi rumah kami pun bebas dari risiko rokok bagi perokok aktif dan pasif.
Sekadar informasi, saya tahu ada bayi yang sakit paru-paru akibat terpapar asap rokok si ayah. Para ayah dan ibu sudah tahu, kan, bahwa asap rokok bisa melekat pada pakaian, sofa, dan perabot di rumah?Â
Kesimpulan tulisan ini sederhana saja: Ingin anak tidak merokok? Ayah dan ibu jangan merokok!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H