Thailand adalah salah satu negara Asia Tenggara yang juga terdampak pandemi Covid-19. Untuk memberikan informasi dan edukasi kepada warga terkait corona, pemerintah Thailand telah melibatkan dokter Panprapa Yongtrakul.
Menariknya, langkah pemerintah Thailand ini seakan ditiru oleh Gugus Tugas Covid-19 Indonesia dengan menunjuk dokter Reisa Broto Asmoro sebagai juru bicara baru.Â
Seperti apa sih profil dokter Panprapa dan dokter Reisa, dua juru bicara dua negara yang sedang melawan corona? Mari kita ulik kiprah dan pesan cantik mereka berdua.
Profil dokter Panprapa Yongtrakul
Siapa dokter Panprapa Yongtrakul? Ia adalah Miss Thailand 2008. Wanita jelita berusia 32 tahun ini memiliki klinik kecantikan di Negeri Gajah Putih.
Di negeri asalnya, Panprapa dikenal dengan nama panggilan "Dokter Bum". Pada 7 Mei tahun ini, pada halaman Facebooknya, Panprapa mengunggah foto dirinya yang sedang berada di di Kantor Sekretaris Tetap untuk Kesehatan Masyarakat. Ia mencantumkan tagar #nextchapter.
Wanita kelahiran 1988 ini adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Chulalongkorn. Panprapa telah menikah dengan Thamsan Charaswuttipreeda, seorang pengusaha dan penasihat seorang senator. Pernikahan itu terjadi pada tahun 2017.Â
Pada usia 18, ia meraih runner-up kedua pada gelaran Miss Teen Thailand. Dua tahun kemudian, pada 2008, Panprapa dinobatkan sebagai Miss Thailand pada usia 20 tahun, mewujudkan mimpinya sejak kecil.
Panprapa kemudian belajar untuk meraih gelar master di bidang dermatologi di Chulabhorn International College of Medicine, Universitas Thammasat, sebelum bergabung dengan Program Beasiswa Dermatologi di Mount Sinai Medical Center di New York.Â
Menariknya, dia juga memiliki pengalaman di bidang media, yakni sebagai presenter berita kerajaan di saluran MCOT HD 30.
"Saya memilih belajar kedokteran karena saya ingin melayani masyarakat ... Saya tertarik menjadi juru bicara juga, karena saya ingin mengekspresikan diri saya. Saya percaya bahwa komunikasi itu penting, juga untuk mendukung tugas seorang dokter," katanya.
Panprapa tampil cukup baik dalam pidato nasional pertamanya, meskipun ia harus sering membaca catatannya. Penampilannya membaik pada hari kedua, kala ia membuat lebih banyak kontak mata dengan audiens dan berbicara secara alami.Â
Panprapa mengakhiri pidatonya dengan senyuman manis dan mengingatkan orang-orang untuk "tidak sembarangan melepas pelindung atau masker wajah mereka".Â
Profil dokter Reisa Broto Asmoro
Selama lebih dari tiga bulan, masyarakat terbiasa menyimak paparan dokter Achmad Yurianto sebagai juru bicara Gugus Tugas Covid-19. HariÂ
Senin (8/6/2020) lalu, Achmad memperkenalkan juru bicara baru yang menjadi mitranya dalam upaya penyampaian informasi dan edukasi terkait virus corona baru.
Fadjroel Rachman, juru bicara Presiden Joko Widodo mencuit bahwa dokter Reisa bukanlah pengganti dokter Achmad Yurianto. Menurut Fadjroel, dokter Reisa Broto Asmoro secara resmi menjabat sebagai anggota Tim Komunkasi Publik Gugus Tugas Covid-19, sedangkan dokter Yurianto adalah Jubir Covid-19.Â
Dokter Reisa Broto Asmoro bernama asli Reisa Kartikasari. Ia sebelumnya sudah banyak dikenal masyarakat sebagai runner-up Puteri Indonesia 2010 dan diberi gelar Puteri Indonesia Lingkungan. Kala itu, dokter Reisa mewakili DIY.Â
Wanita kelahiran Malang, 28 Desember 1985 (usia 34 tahun) ini adalah istri Tedjodiningrat Broto Asmoro. Mereka menikah pada tahun 2012 dan kini telah dikaruniai dua buah hati.Â
Menariknya, dokter Reisa memiliki keponakan yang juga terkenal: penyanyi Brisia Jodie. Sebagai istri kaum ningrat, dokter Reisa memiliki nama lain, yaitu Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Reisa Broto Asmoro.Â
Reisa menamatkan pendidikan dokter di Universitas Pelita Harapan pada 2014. Sebagai dokter, Reisa memiliki mental kuat. Ia bahkan pernah mendalami ilmu forensik. Tak tanggung-tanggung, Reisa pernah ikut dalam upaya menyelidiki identitas korban jatuhnya pesawat Sukhoi dan juga korban teror di ibukota.
Pesan Cantik dokter Reisa untuk Kita
Dalam penampilan publik perdana sebagai jubir Gugus Tugas Covid-19, dokter Reisa menyampaikan sejumlah pesan cantik untuk kita semua. Pertama-tama, dokter Reisa memaparkan kerja keras pemerintah dalam melacak penyebaran covid-19 dengan mengadakan pemeriksaan spesimen.Â
Gugus Tugas Nasional kini memusatkan perkhatian pada sejumlah provinsi dengan tingkat penyebaran pandemi yang tinggi.Â
Dokter Reisa mewartakan kabar yang cukup menggembirakan. Angka kesembuhan pasien corona di Indonesia mencapai 30 persen. Selain itu, ada kerja sama yang baik antara lebih dari 30 ribu tenaga medis dan ribuan sukarelawan medis maupun non-medis.Â
Dokter Reisa mengajak kita untuk beradaptasi dengan gaya hidup yang lebih sehat. Kita perlu lebih berdisiplin menjaga kesehatan diri dan orang lain di sekitar kita. Ini penting guna mencegah munculnya gelombang kedua penularan covid-19 di negeri kita.
"Jangan kalah dengan pandemi. Mari memulai kebiasaan baru sejak sekarang. Mulai dari diri sendiri, di rumah, rumah ibadah, pertokoan, transportasi umum, dan tempat publik lainnya," ajak dokter Reisa.Â
Ia menegaskan, perjuangan kita melawan covid-19 belum usai. Kita perlu tetap mencuci tangan dengan sabun; menghindari menyentuh mata, hidung, mulut dengan tangan yang tidak bersih; mengenakan masker; menghindari kerumunan, dan sebagainya.
"Saatnya jadi pahlawan. Tundukkan covid-19 dengan kebiasaan baru!" serunya dengan nada tegas sekaligus memesona. Suatu kombinasi yang cocok untuk meluluhkan kekerasan hati sebagian warga Indonesia yang masih saja masa bodoh akan bahaya corona.
Kita patut mengapresiasi kehadiran dokter Reisa guna memperkuat sinergi Gugus Tugas Covid-19 dengan para pemangku kepentingan dan warga masyarakat luas.
Banyak warga(net) memberikan kesan positif dan ucapan selamat bekerja pada dokter Reisa yang telah berpengalaman menjadi penyampai warta edukasi kesehatan bagi publik.Â
Jika sebelumnya warga masih belum paham, kiranya kini warga akan lebih paham setelah menyimak pesan-pesan cantik yang disampaikan dokter Reisa. Awas, jangan salah fokus saat menonton siaran pers dokter Reisa. Terpesona boleh, namun jangan lupa terapkan nasihat baik yang ia sampaikan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H