Nah, wajarkah pemberian nama corona, covid, lockdown dan segala yang terkait wabah dan bencana? Jawabannya juga bisa beragam, tergantung siapa yang menafsirkannya.
Penamaan  Corona Kumar dan Corona Kumari rupanya terinspirasi gagasan seorang dokter India. Tujuannya mulia: mengingatkan orang di masa depan akan risiko pandemi. Orang tua kedua bayi ini tidak khawatir bahwa anak-anak mereka akan mendapat perundungan.Â
Pada masa lalu, orang tua memberi nama terkait bencana alam saat kelahiran si bayi. Misalnya, angin topan dahsyat diabadikan dalam nama bayi Topan atau Ribut. Gempa dikenang dalam nama Lindu. Seorang anak Lombok pada 2018 lalu dinamai Gempa Riz**.
Tentu orang tua bermaksud baik saat memberi anak-anak mereka nama-nama terkait bencana alam atau pun wabah. Mungkin maksudnya justru bersyukur bahwa si anak lahir dengan selamat di tengah bencana. Bisa jadi juga menjadi pengingat sejarah yang hidup.Â
Lagi pula, hukum di negara kita tidak melarang nama anak terkait bencana. Sila baca artikel aturan hukum pemberian nama di Indonesia pada laman ini. Para pembaca budiman, sila berkomentar dan memberi masukan. Ada yang punya nama unik?
NB: Hak cipta pada penulis. Dilarang memuat ulang. Bagikan jika Anda pandang bermanfaat :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H