Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Salahkah Label "Bantuan Presiden RI"? Haruskah Diganti Jadi "Baper"?

3 Mei 2020   04:20 Diperbarui: 3 Mei 2020   07:49 2855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto istimewa via Tribunnews.com

Apa ada puja-puji untuk presiden dan keluarganya, umpama "Jadikan Presiden Seumur Hidup!" atau "Keluarga Bibit Unggul"? Jika tidak ada, artinya masih wajar. Iya, kan? 

Kita menyesalkan keterlambatan pencetakan tas berlabel 'bantuan presiden' yang menyebabkan keterlambatan distribusi bantuan. Kesalahan bukan pada label 'bantuan presiden', tapi pada prosedur di lapangan.

Apakah perlu mengganti label 'bantuan presiden' dengan, misalnya, 'bantuan negara' atau 'bantuan pemerintah pusat'? Pendapat penulis, sangat dimungkinkan mengganti istilah 'banpres' dengan istilah baru yang sepadan. 

Masalahnya, seberapa mendesak hal ini? Pada hemat penulis, perdebatan soal label 'banpres' ini kental beraroma politik ketimbang linguistik. 

Mari bekerja sama tangani corona. Bukankah harusnya elit politik dan kita bersatu, bukan beradu? 

***

Ini 'Bantuan Menteri' dan 'Bantuan Gubernur'. Tentu, dananya dari kementerian dan pemprov :) "Gitu aja kok repot," kata mendiang Gus Dur.

Mensos Khofifah tahun 2017 serahkan bantuan Menteri Sosial RI pada korban gempa -Tribunjogja/Ahmad Syarifudin
Mensos Khofifah tahun 2017 serahkan bantuan Menteri Sosial RI pada korban gempa -Tribunjogja/Ahmad Syarifudin
Gubernur Sumsel serahkan bantuan korban banjir Juni 2019 - nuansakita.com
Gubernur Sumsel serahkan bantuan korban banjir Juni 2019 - nuansakita.com
Taman pustaka: 1, 2  Ulasan kebahasaan: Kata Baku; Mudik-Pulkam; Galuh dan Ratna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun