Letusan pukul 10:02 pagi itu juga mencatat rekor suara dentuman akibat letusan gunung berapi yang paling jauh terdengar dalam sejarah. Dentuman Krakatau 1883 merambat di udara hingga hampir sepertiga belas permukaan bumi, terdengar hingga di Pulau Rodrigues.
Pulau Rodrigues adalah sebuah pulau di Republik Mauritius di Samudera Hindia. Artinya, dentuman Gunung Krakatau pada 1883 terdengar hingga sekitar 3.000 mil atau sekitar 4.828 km melintasi Samudera Hindia (Symons 79).
Beberapa barograf mencatat perjalanan gelombang udara sebanyak tujuh kali: empat kali ketika gelombang itu bergerak keluar dari Krakatau, tiga kali ketika kembali ke gunung berapi itu setelah berkontraksi di sekitar Bogota, Kolombia.
Berikut kutipan asli jurnal yang melaporkannya:
"One such phenomenon was the unusually long-lasting and far-travelling air wave created by one of Krakatoa's explosions, which was especially noteworthy because "large air waves passing round the earth's surface had not previously been observed as a result of volcanic eruptions" (Thornton 17).Â
The air wave expanded outward from Krakatoa until it formed a circle around the earth's circumference, then it contracted to a point on the globe directly opposite Krakatoa (a point which happens to lie near Bogot, Colombia [Thornton 17]).Â
The air wave then continued away from Bogot and back toward Krakatoa, and the process repeated."
Penulis bukan ahli fisika sehingga tidak dapat menjelaskan detail proses kontraksi gelombang udara akibat letusan Krakatau ini.
Krakatau dalam lukisan dan telegram