Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Misteri Dentuman Sabtu Pagi dan Dentuman Gunung Krakatau yang Terdengar 4.828 Km Jauhnya

12 April 2020   07:20 Diperbarui: 12 April 2020   07:21 1835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Letusan pukul 10:02 pagi itu juga mencatat rekor suara dentuman akibat letusan gunung berapi yang paling jauh terdengar dalam sejarah. Dentuman Krakatau 1883 merambat di udara hingga hampir sepertiga belas permukaan bumi, terdengar hingga di Pulau Rodrigues.

Pulau Rodrigues adalah sebuah pulau di Republik Mauritius di Samudera Hindia. Artinya, dentuman Gunung Krakatau pada 1883 terdengar hingga sekitar 3.000 mil atau sekitar 4.828 km melintasi Samudera Hindia (Symons 79).

Dentuman Krakatau 1883 terdengar hingga Pulau Rodrigues | tangyar Googlemap-dokpri Bobby MSF
Dentuman Krakatau 1883 terdengar hingga Pulau Rodrigues | tangyar Googlemap-dokpri Bobby MSF
Symon dan Fiske, dua peneliti letusan Krakatau juga mencatat, tiap barograf di dunia mendokumentasikan perjalanan gelombang udara (air waves) akibat letusan Krakatau. 

Beberapa barograf mencatat perjalanan gelombang udara sebanyak tujuh kali: empat kali ketika gelombang itu bergerak keluar dari Krakatau, tiga kali ketika kembali ke gunung berapi itu setelah berkontraksi di sekitar Bogota, Kolombia.

Berikut kutipan asli jurnal yang melaporkannya:

"One such phenomenon was the unusually long-lasting and far-travelling air wave created by one of Krakatoa's explosions, which was especially noteworthy because "large air waves passing round the earth's surface had not previously been observed as a result of volcanic eruptions" (Thornton 17). 

The air wave expanded outward from Krakatoa until it formed a circle around the earth's circumference, then it contracted to a point on the globe directly opposite Krakatoa (a point which happens to lie near Bogot, Colombia [Thornton 17]). 

The air wave then continued away from Bogot and back toward Krakatoa, and the process repeated."

Gelombang udara akibat letusan Krakatau capai Bogota | tangyar Googlemap-Bobby MSF
Gelombang udara akibat letusan Krakatau capai Bogota | tangyar Googlemap-Bobby MSF

Penulis bukan ahli fisika sehingga tidak dapat menjelaskan detail proses kontraksi gelombang udara akibat letusan Krakatau ini.

Krakatau dalam lukisan dan telegram

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun