Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kasus Korona Indonesia di Bawah Luxembourg, Mukjizat atau Sengaja Underreported?

6 April 2020   05:47 Diperbarui: 6 April 2020   14:07 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Seperti dikutip dari sumber ini, Indonesia adalah negara dengan performa tes COVID-19 terburuk di dunia setelah Bangladesh. Berdasarkan data yang telah diolah oleh @jodigraphics15, Indonesia hanya melakukan dua tes untuk setiap 100.000 penduduk. Sementara Malaysia melaksanakan 112 tes, Singapura 672 tes, dan Korea Selatan 843 tes untuk setiap 100.000 penduduknya.

Mengetahui Jumlah Kasus Positif Sebenarnya Amat Penting

Sejatinya, mengetahui jumlah kasus positif yang real terjadi di lapangan amat penting untuk mencegah penyebaran korona. Keuntungannya:

- pasien sadar dirinya harus berobat dan melakukan swakarantina
- orang-orang dekat pasien sadar risiko kontak dekat dengan pasien
- memberikan informasi mengenai peta dan kronologi penyebaran korona
- memberikan informasi mengenai kebutuhan obat, APD, dan ruang perawatan yang harus disediakan

Untuk (Si)apa Memelihara Gejala Underreported?

Pertanyaan berikutnya, untuk (si)apa pihak-pihak tertentu memelihara gejala underreported di tanah air kita? Apakah oknum-oknum itu tidak merasa bersalah bila jatuh korban jiwa sia-sia karena tak diadakan tes massal korona yang mudah diakses warga?

Melalui tulisan sederhana ini, penulis sebagai warga biasa menggugah nurani siapa pun yang masih mempertahankan gejala underreported korona agar segera bertindak demi kebaikan bangsa Indonesia.

Yang berkuasa dan yang kuat harusnya melindungi rakyat kecil dan orang-orang tulus, termasuk tenaga medis di tengah wabah korona ini.

Lakukanlah perubahan sebelum semuanya terlambat...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun