Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

3 Alasan Indonesia Belum Perlu Tiru Lockdown ala Malaysia

17 Maret 2020   06:10 Diperbarui: 17 Maret 2020   20:33 4753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ini telah menjabarkan tiga alasan mengapa Indonesia belum perlu meniru lockdown nasional seperti yang diterapkan Malaysia. Meski demikian, bukan berarti kuncitara lokal tidak perlu diterapkan di Indonesia. 

Bisa saja, jika otoritas negara kita menghendaki, diterapkan kuncitara lokal untuk wilayah tertentu. Ini dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah suspect dan pasien positif corona, keterhubungan jaringan transportasi, volume perpindahan warga tiap hari, faktor dampak ekonomi, dan sebagainya.

Seperti telah disampaikan banyak pengamat, pemerintah pusat dan daerah harus lebih kompak menanggulangi dampak corona. Beberapa hal yang masih perlu dilakukan, antara lain:

  1. Penyediaan tes kit swab pemeriksaan Covid-19 dan kemudahan dalam mengakses tes swab.
  2. Pembatasan perjalanan antarnegara dan antarwilayah
  3. Pengetatan penerapan anjuran bekerja, belajar, dan berdoa di rumah (perlu edukasi, kampanye yang lebih masif)
  4. Edukasi pencegahan dan penanganan corona dengan bahasa yang sederhana bagi seluruh warga
  5. Perincian data perjalanan dan kegiatan pasien positif corona. Tujuannya agar warga dapat mengukur risiko tempat mana yang dihindari sementara dan dapat melaporkan dirinya sebagai orang dengan kontak dekat dengan pasien corona.

-----

Penulis yang cuma warga biasa, bukan ahli apa pun (dan bukan buzzer ^_^) menantikan masukan dan kesan pembaca di kolom komentar. Salam hangat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun