Alinea pembuka juga perlu memuat (sebagian dari) pokok masalah yang ingin disajikan dalam artikel.
Contoh alinea pembuka yang baik:
Orang Indonesia umumnya memanggil kucing dengan sebutan ”pus". Pertanyaannya, dari bahasa mana asal kata ”kucing” dan ”pus”? Mari kita ulik!
2) Pembahasan dalam subtopik
Alinea-alinea berikut, kecuali alinea terakhir, adalah alinea pembahasan topik secara rinci. Nah, jangan puas mengulas suatu topik seperti yang sudah banyak dilakukan penulis lain.
Tawarkan sudut pandang dan gagasan baru Anda pada pembaca. Karena itu, perlu banyak membaca sumber penulisan yang bermutu dan beragam!
Juga dalam bahasa asing. Ini diperlukan untuk mendapatkan sudut pandang beragam atas topik tertentu.
Umpama, topik cara mendidik masyarakat tanggap bencana bisa ditinjau dari sudut pandang politik, kearifan lokal, psikologi, sosiologi, bahkan seni. Sajikan pembahasan dengan memperhatikan minimal dua sudut pandang atau satu sudut pandang namun unik dan mendalam.
Alinea pembahasan topik biasanya saya bagi jadi dua atau lebih bagian, yang ditandai judul subtopik.
Apa itu judul subtopik? Biasanya judul subtopik ini dipakai dalam artikel ilmiah dan koran. Tapi cocok juga digunakan untuk menulis artikel santai. Setidaknya bisa saja judul subtopik ditulis dalam draf, lalu dihapus sebelum diunggah atau dikirimkan.
Contoh judul subtopik dalam artikel "Profil Angkie Yudistia, Staf Khusus Jokowi dan Harapan Baru Kaum Disabilitas":
- Profil Angkie Yudistia
- Harapan Baru Kaum Disabilitas
- Kaum Disabilitas dan Pemerhati Mereka