Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

4 Tips Lengkap Menulis Artikel Opini dan Feature bagi Pemula

25 April 2020   06:00 Diperbarui: 25 April 2020   16:48 2332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pexels.com

Kita awali tulisan tips lengkap menulis artikel opini dan feature bagi pemula ini dengan sebuah kutipan Latin ciamik:

"Verba volant, scripta manent"

Kata-kata lisan terbang, tulisan bertahan. Karena itu, amat penting menulis agar gagasan brilian tak lenyap ditiup angin kehidupan.

Tips Menulis Artikel untuk Pemula

Ditilik dari gaya bahasa, ada 2 jenis artikel:

1. Artikel formal

Ditulis dengan bahasa yang kurang-lebih baku. Sasaran pembacanya biasanya orang dewasa dalam forum formal. Misalnya artikel jurnal, makalah kuliah, dan artikel koran.

2. Artikel nonformal

Artikel nonformal ditulis dengan gaya bahasa santuy (santai-red). Audiens lazimnya anak-anak dan anak muda dalam forum santai. Misalnya artikel blog gaul, majalah remaja, media massa anak muda.

Ditilik dari isi artikel, ada beraneka jenis artikel, antara lain:

1. Artikel opini : pembahasan argumentatif atas topik tertentu.

2. Artikel berita : menyajikan fakta dengan rumusan siapa, apa, di mana, kapan, bagaimana, mengapa.

3. Artikel feature : ditulis dengan sentuhan humanis (human interest).   [Baca penjelasan lengkap di sini]

Tulisan ini hendak menyajikan 4 tips atau langkah menyusun artikel opini dan feature, baik formal maupun nonformal, bagi penulis pemula:

1. Baca dan ringkas sumber penulisan

Sumber penulisan ada banyak: buku, majalah, koran, jurnal, video, opini ahli, unggahan medsos, dst.

Penulis yang baik rajin membaca dan mampu meringkas intisari sumber penulisan. Setidaknya seorang penulis pemula sebaiknya membaca dua atau tiga sumber penulisan untuk mendapatkan bahan memadai. Selagi membaca sumber, buatlah ringkasan berupa poin-poin menarik dalam sumber penulisan itu.

Sangat dianjurkan penulis memiliki buku atau dokumen digital untuk mencatat kutipan, utas (link), dan ide menarik yang bisa jadi bahan menulis. Tiap kali menjumpai inspirasi, segera tulis agar dapat didokumentasikan dengan baik. 

2. Membuat kerangka artikel

Artikel yang baik tersusun rapi dengan 3 kerangka yang mudah dipahami penulis dan pembaca.

1) Pembuka

Alinea pembuka harus mampu menarik minat pembaca. Pakai lah kutipan, pertanyaan, dan fakta yang menggoncang dunia persilatan!

Alinea pembuka juga perlu memuat (sebagian dari) pokok masalah yang ingin disajikan dalam artikel.

Contoh alinea pembuka yang baik:

Orang Indonesia umumnya memanggil kucing dengan sebutan ”pus". Pertanyaannya, dari bahasa mana asal kata ”kucing” dan ”pus”? Mari kita ulik!

2) Pembahasan dalam subtopik

Alinea-alinea berikut, kecuali alinea terakhir, adalah alinea pembahasan topik secara rinci. Nah, jangan puas mengulas suatu topik seperti yang sudah banyak dilakukan penulis lain.

Tawarkan sudut pandang dan gagasan baru Anda pada pembaca. Karena itu, perlu banyak membaca sumber penulisan yang bermutu dan beragam!

Juga dalam bahasa asing. Ini diperlukan untuk mendapatkan sudut pandang beragam atas topik tertentu. 

Umpama, topik cara mendidik masyarakat tanggap bencana bisa ditinjau dari sudut pandang politik, kearifan lokal, psikologi, sosiologi, bahkan seni. Sajikan pembahasan dengan memperhatikan minimal dua sudut pandang atau satu sudut pandang namun unik dan mendalam.

Alinea pembahasan topik biasanya saya bagi jadi dua atau lebih bagian, yang ditandai judul subtopik.

Apa itu judul subtopik? Biasanya judul subtopik ini dipakai dalam artikel ilmiah dan koran. Tapi cocok juga digunakan untuk menulis artikel santai. Setidaknya bisa saja judul subtopik ditulis dalam draf, lalu dihapus sebelum diunggah atau dikirimkan.

Contoh judul subtopik dalam artikel "Profil Angkie Yudistia, Staf Khusus Jokowi dan Harapan Baru Kaum Disabilitas":

  • Profil Angkie Yudistia
  • Harapan Baru Kaum Disabilitas
  • Kaum Disabilitas dan Pemerhati Mereka

3) Penutup 

Paragraf penutup yang baik harus mampu merangkum pesan atau hikmah artikel untuk pembaca. Tak cukup hanya tetiba menulis "Demikian pendapat saya" atau "Sekian dan terima kasih."

Paragraf penutup dapat berupa kesimpulan ringkas, pertanyaan terbuka, dan ajakan berbuat sesuatu.

3. Tuangkan gagasan dengan gaya sendiri

Langkah ketiga adalah membahasakan dengan gaya (bahasa) Anda sendiri. Jangan kebanyakan salin-potong! 

Tiga cara sederhana untuk hindari salin-potong adalah:

- mengubah kata-kata dengan sinonim atau padanan kata

- mengubah kalimat pasif jadi aktif, dan sebaliknya

- menulis tanpa membaca atau menyalin lagi apa yang baru saja dibaca

4. Swasunting dengan saksama

Kelemahan yang lazim tampak dalam diri penulis pemula adalah kemalasan untuk melakukan swasunting. Padahal, swasunting wajib dilakukan agar tulisan makin baik mutunya:

- membaca minimal dua kali tulisan: sekali untuk menemukan kesalahan, sekali lagi untuk memeriksa perbaikan.

- memperbaiki kesalahan ketik dan ejaan

- memadatkan paragraf dan kalimat:  1 paragraf maksimal 3 kalimat.

- memastikan tidak ada pengulangan gagasan atau kalimat yang sama dan membosankan.

- memastikan artikel sesuai  ketentuan panjang artikel yang ditetapkan media tujuan artikel. 

Dua sarana penting untuk melakukan swasunting artikel formal adalah kamus daring KBBI dan tesaurus daring. Sila klik.

--

Selamat menulis. Jika ingin berbagi ilmu, sila tinggalkan komentar. Konsultasi 100 % gratis :) Tujuan penulis adalah berbagi ilmu agar literasi makin maju di negeri kita tercinta. 

Artikel terkait: 1. Panjang Ideal Artikel 2. Artikel Utama Kompasiana 3. Tips Judul Menarik 4. Tembus Kompas (sila klik).

Sila bagikan dengan tetap menghargai hak cipta penulis (bagikan dalam wujud artikel asli di Kompasiana). Dilarang menggunakan untuk kepentingan komersial. Salam hangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun