Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Di Negeri Maju Ini, Jago Salah Ketik dan Asal Omong Bisa Jadi Pejabat

27 Februari 2020   06:18 Diperbarui: 27 Februari 2020   06:52 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mohammed Hasan/pixabay

Tersebutlah sebuah negeri. Namanya Negeri Maju Ini. Warganya banyak yang kerjaannya sebagai pejuang. Pejuang sungguhan yang siang-malam benting tulang untuk hidupi keluarga. Ada pula pejuang prank. Tiap hari ngeprank sampai-sampai rela jadi pocong. Pas nongkrong di jalan sepi, eh ketemu pocong! Lantas lari terbirit-birit. Padahal, pocong tadi juga cuma orang yang sama-sama ngeprank.

Ada juga pejuang papan ketik alias keyboard warriors. Kerjaannya nyinyir di medsos sambil rebahan.

Soal ketik-mengetik, sebagian warga negeri Ini ternyata tak jago. Tokoh kita, sebut saja Astik, selalu asal ketik. Dulu di SMP, saat pelajaran komputer, gurunya memberi tugas begini.

Ketiklah kalimat ini dengan benar: Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.

Si Astik lebih asyik lihat layar HP daripada dengar perintah Pak Guru. Akhirnya, ia ketik begini: Guru kencingi murid yang sedang berlari.

Itulah si Astik yang sering asal ketik dan salah ketik.

Ketika dewasa, Astik masuk jurusan ilmu politik, mengikuti Bapaknya yang anggota DPR pusat. Ia jarang kuliah, tapi nilainya selalu wah. Sebabnya, kampusnya cuma abal-abal. Asal ada uang, gelar dan ijazah pun dipegang.

Lulus kuliah, langsung jadi direktur. PT Maju Mundur Ancur. Sebuah perusahaan fiktif milik bapaknya. Dibuat untuk ikut tender yang sudah dipastikan siapa juaranya. 

Si Astik dipromosikan Bapaknya jadi caleg akbar. Unggul dalam menyebar amplop serangan fajar. Asal berani bayar, semua kelar! Si Astik pun jadi anggota DPR pusat. Ketika rapat, ia jadi juru tulis partainya, yang namanya "Partai Tanpa Par". Sambil asyik lihat Tik-Tok, si Astik asal mengetik. 

Oh, alangkah mirisnya Negeri Maju Ini, si asal ketik bisa jadi pejabat.

*

Tapi, ini bukan akhir cerita tak jelas ujungnya ini. Di gedung sebelah, ada tokoh kita yang kedua. Namanya Asmong. Ia bertugas di Kementerian Oeroesan Pacaran, Lamaran,dan Orang-orangan. Singkatannya KOPLO.

Si Asmong ini jago omong. Dari satu kata yang ia baca, ia bisa buat satu pidato tanpa jeda. Saat kuliah, sebenarnya ia lebih banyak nonton sinetron dan drakor. Skripsinya berjudul,"Solusi Mengatasi Kritik Warga dengan Banyak Berdrama".

Nilainya A. Sebabnya, para dosen penguji juga sama-sama tergila-gila sinetron dan drama. 

Si Asmong jadi staf ahli di Kementerian KOPLO tadi. Ketika diwawancarai wartawan Kompos.com soal apa itu pacaran sehat, si Asmong bilang, "Pacaran sehat itu ya seperti di drakor-drakor itu lho Mas, pacaran sambil olah raga bersama. Misalnya pacaran sambil lari-lari pagi. Nah itu pacaran sehat namanya!"

Si wartawan mau ketawa tapi takut dosa. Sebab, di negeri Ini, logika dan hati nurani telah lama "left the chat" alias minggat.

*

Di negeri-negeri tetangga, koran-koran ramai memberitakan: "Ambyar! Di Negeri Maju Ini, si jago salah ketik dan asal omong bisa jadi pejabat terhormat!

Tamat. 

---

Ruang Berbagi, 27 Feb 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun