Tapi, ini bukan akhir cerita tak jelas ujungnya ini. Di gedung sebelah, ada tokoh kita yang kedua. Namanya Asmong. Ia bertugas di Kementerian Oeroesan Pacaran, Lamaran,dan Orang-orangan. Singkatannya KOPLO.
Si Asmong ini jago omong. Dari satu kata yang ia baca, ia bisa buat satu pidato tanpa jeda. Saat kuliah, sebenarnya ia lebih banyak nonton sinetron dan drakor. Skripsinya berjudul,"Solusi Mengatasi Kritik Warga dengan Banyak Berdrama".
Nilainya A. Sebabnya, para dosen penguji juga sama-sama tergila-gila sinetron dan drama.Â
Si Asmong jadi staf ahli di Kementerian KOPLO tadi. Ketika diwawancarai wartawan Kompos.com soal apa itu pacaran sehat, si Asmong bilang, "Pacaran sehat itu ya seperti di drakor-drakor itu lho Mas, pacaran sambil olah raga bersama. Misalnya pacaran sambil lari-lari pagi. Nah itu pacaran sehat namanya!"
Si wartawan mau ketawa tapi takut dosa. Sebab, di negeri Ini, logika dan hati nurani telah lama "left the chat" alias minggat.
*
Di negeri-negeri tetangga, koran-koran ramai memberitakan: "Ambyar! Di Negeri Maju Ini, si jago salah ketik dan asal omong bisa jadi pejabat terhormat!
Tamat.Â
---
Ruang Berbagi, 27 Feb 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H