a. Orang pertama: "aku"Â
Sisi positifnya:
- Leluasa mengungkapkan isi hati/perasaan batin tokoh "aku"
- Leluasa mengisahkan kembali pengalaman pribadi yang menjadi inspirasi cerpen
- Melibatkan perasaan pembaca agar "masuk" ke dalam kisah
Sisi negatifnya:
Kurang leluasa mengisahkan perasaan batin tokoh-tokoh lain
 b. Orang ketiga (sebagai pengamat/sutradara yang mendalang)
Sisi positifnya:
- Leluasa mengisahkan perasaan dan pendapat semua tokoh
- Cocok untuk mengisahkan kisah yang dialami orang lain (bukan penulis sendiri)
Sisi negatifnya:
Kurang leluasa mengisahkan perasaan/isi hati tokoh utama (lebih mudah memakai "aku")
Harus pilih sudut pandang yang mana? Terserah Anda. Pertimbangkan tema dan alur kisah yang Anda rancang.
6. Memperindah Cerpen dengan Susatra
Cerita pendek bukan berita koran atau khotbah keagamaan yang "resmi dan kaku". Cerpen adalah susastra. Menurut KBBI, susastra adalah "karya sastra yang isi dan bentuknya sangat serius, berupa ungkapan pengalaman jiwa manusia yang ditimba dari kehidupan kemudian direka dan disusun dengan bahasa yang indah sebagai saranya sehingga mencapai syarat estetika yang tinggi".
Nah, apa saja unsur keindahan bahasa yang "wajib" ada di dalam cerpen? Keindahan bahasa dapat diciptakan melalui aneka unsur:
- Permainan bunyi (seperti dalam puisi dan pantun)
- Perulangan kata dengan padanannya agar tak membosankan (agar tak monoton)
- Dialog cantik antartokoh
- Pertanyaan retoris
- Penggunaan kata-kata yang jarang dipakai dalam percakapan sehari-hari
- Penggunaan kata asing atau kata dari bahasa daerah yang menarik perhatian pembaca
- Penggunaan simbol-simbol dalam mengisahkan tokoh dan peristiwa