Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cek Fakta Pemuka Agama yang Klaim sebagai Mantan Pastor

19 Juni 2019   12:27 Diperbarui: 19 Juni 2019   12:38 3238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian, BS mengatakan bahwa dengan mudah pendeta meminta mobil ke Vatikan. Ia mengatakan bahwa permintaan mobil baru dalam enam bulan akan disampaikan Dewan Gereja Indonesia pada Dewan Gereja Internasional dan sampai ke Vatikan Roma.

Cek Fakta Pernyataan BS
1. Pendidikan di Seminari Menengah (setara SMA) di seluruh Indonesia tidak ada yang bisa ditempuh selama satu tahun. Seperti SMA umum, jenjang Seminari Menengah ditempuh minimal 3 tahun. Fakta ini berkebalikan dengan klaim BS bahwa ia bisa menempuh pendidikan di seminari menengah selama hanya satu tahun karena ia cerdas.

2. Pendidikan di STFT untuk meraih gelar S1 berlangsung selama 3 atau 4 tahun. Secerdas apa pun mahasiswa, mustahil ada percepatan tahun kuliah. Fakta ini berkebalikan dengan klaim BS bahwa ia harusnya kuliah selama 5 tahun namun karena ia cerdas, bisa selesai dalam 3 tahun.

3. Magister teologi di Roma, Italia dapat ditempuh selama dua atau tiga atau empat tahun, tergantung jurusan. Anehnya, BS mengatakan, magister teologi di sana harusnya tiga tahun, tapi selesai satu setengah tahun. Mustahil! Teman-teman saya yang super jenius tidak ada yang secepat itu menyelesaikan studinya di Roma.

4. Pernyataan BS mengenai mudahnya pendeta meminta mobil ke Vatikan sama sekali tidak berdasar. Ia menyebut tiga lembaga yang bahkan tidak pernah ada, yaitu: Dewan Gereja Indonesia, Dewan Gereja Internasional, dan Vatikan Roma.

Coba Anda cari di mesin peramban semacam Google, saya jamin Anda tidak akan menemukan ketiga lembaga itu.

Dari mana saya tahu fakta-fakta itu? Saya tahu karena saya pastor yang tahu persis proses pendidikan calon pastor. Sebagai seorang yang mengalami sendiri pendidikan pastor, saya bisa menjamin bahwa empat hal yang disampaikan BS adalah kebohongan belaka. Saya tak menyinggung soal ajaran karena masing-masing agama memiliki klaim kebenaran iman tersendiri. Yang saya kritik adalah murni kebohongan (bukan soal ajaran iman) yang amat menyesatkan. Kasihan jemaah yang tampak terpesona saat mendengar pernyataan BS, padahal nyaris semua pernyataannya tentang kekatolikan tak berdasar fakta.

Video Lain, Pemuka Agama Mengaku Pernah 6 Tahun Sekolah Pastor
Dalam sebuah video lain yang diunggah akun berinisial V_TV, seorang pemuka agama berinisial AA mengatakan ia pernah sekolah pastor selama 6 tahun di sebuah tarekat misi di kota Yogyakarta. 

Ia menyebut sebuah lokasi atau lembaga di mana saya pernah dididik sebagai calon pastor. Video pemuka agama AA ini menimbulkan kehebohan di kalangan rekan-rekan saya karena ternyata ia tidak pernah kuliah di Yogyakarta sebagai calon pastor di tarekat (kelompok pastor) kami.

Ia memang pernah menjadi calon pastor di tingkat awal (sebelum kuliah), yaitu tahun postulat dan novisiat yang berlangsung dua tahun. Jadi klaim AA bahwa ia pernah sekolah pastor selama 6 tahun sama sekali tidak berdasarkan fakta.

Imbauan Saya pada Saudara-Saudariku Beragama Islam
Dari hati terdalam, saya mengimbau saudara-saudariku beragama Islam agar tak mudah memercayai pernyataan pemuka agama yang mengklaim diri sebagai mantan pastor atau pernah sekolah (lama) sebagai calon pastor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun