Gugus Kerja ini perlu melibatkan para pemangku kepentingan, mulai dari industri plastik, peritel, kelompok peduli lingkungan, kelompok nelayan, dan pemerintah daerah.Â
Ini kerja besar yang tak mudah. Karenanya, KKP perlu bersinergi dengan Kementerian lain. Edukasi bahaya sampah seharusnya jadi tugas Kementerian Pendidikan. Pengelolaan objek wisata pantai dan lautan dengan memerhatikan pengelolaan sampah harusnya jadi tugas Kementerian Pariwisata.
Tugas kita, warga masyarakat
Kita tidak boleh diam saja dan menyerahkan semua pada pemerintah atau pada warga yang tinggal di pesisir pantai.
Bahkan kita yang tinggal jauh dari lautan dan pantai harus sadar, sampah yang kita buang sembarangan pada akhirnya bisa berakhir di lautan, atau bahkan akhirnya kita makan tanpa kita sadari.
Bayangkan saja, plastik pembungkus permen yang kita buang terbawa air hujan ke sungai, dan akhirnya ke lautan.Â
Di laut, plastik jahanam itu dimakan oleh ikan, dalam wujud mikroplastik. Ikan itu ditangkap nelayan. Kita membeli ikan yang sudah tercemar mikroplastik itu. Akhirnya, kita memakan plastik yang kita buang. Terbayang tidak betapa ngerinya memakan plastik?
Saya telah menulis 7 langkah puasa plastik sekali pakai.
Anda, keluarga dan komunitas Anda bisa melakukan langkah-langkah yang saya anjurkan atau langkah-langkah lain untuk mengurangi daya rusak konsumsi plastik sekali pakai.
Membagikan pesan cinta lingkungan melalui tulisan, pesan singkat, obrolan warung kopi, rumpian di arisan adalah cara-cara untuk menyelamatkan alam ciptaan dari teror sampah plastik.