Darurat sampah plastik di dunia dan di Indonesia
Setiap tahun, Eropa menghasilkan 25 juta ton sampah plastik. Hanya 30 % berhasil didaur-ulang.
Suatu penelitian menunjukkan, lebih dari 80 persen sampah lautan adalah plastik.Â
Bagaimana dengan situasi di Indonesia?
Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun. Mirisnya, sebanyak 3,2 juta ton sampah plastik itu tak didaur-ulang dan akhirnya menjadi sampah di laut.
Penelitian McKinsey and Co. dan Ocean Conservancy menyebutkan, Indonesia adalah negara penghasil sampah plastik nomor dua di dunia setelah Cina. Secara lebih spesifik, riset itu mengklaim, 36-38 % sampah di di kawasan pesisir didominasi oleh plastik.
Sementara itu, penelitian yang dirilis University of Georgia menyebutkan bahwa Indonesia termasuk dalam 10 besar negara penyumbang sampah plastik terbanyak ke laut dengan perkiraan 0,48-1,29 juta metrik ton per tahun.
Indonesia kapan melakukan upaya berarti?
Sejatinya, Pemerintah kita melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah menyadari darurat sampah plastik di lautan Indonesia.
KKP yang dipimpin Menteri Susi Pudjiastuti menargetkan pengurangan sampah plastik di lautan hingga 70 persen pada tahun 2025.