Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Hai Pembaca Senyap, Ini 7 Alasan dan 7 Tips Mulai Menulis (di Kompasiana)

28 Juni 2019   13:28 Diperbarui: 28 Juni 2019   14:43 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada banyak alasan mengapa orang memilih jadi pembaca senyap (silent reader), termasuk di Kompasiana (selanjutnya kita singkat K).

4 Alasan Jadi Pembaca Pasif

1. Tetap anonim: alasan yang sangat masuk akal karena anonimitas penting, misalnya bagi pembaca yang ternyata tokoh penting yang rupanya jadi pengagum rahasia tulisan di K, namun tak ingin ketahuan. 

2. Tidak ada beban: membaca pasif artikel di K memang suatu keasyikan tanpa beban. Tak ada kecemasan yang menghinggapi ketika menulis artikel dan mengunggahnya hingga dibaca publik. "Aduh, bahasa saya sudah pas atau belum ya? Lho kok jumlah tayangannya sedikit, apa salah saya? Duh, kok malah ada yang marah-marah di kolom komentar artikel saya?"

3. Tidak ada waktu dan tenaga untuk menulis: alasan yang sahih juga bila memang demikian adanya, namun waspadalah, kalau Anda punya waktu untuk membaca berita bohong atau video nggak bermutu di medsos, apakah Anda benar-benar tak punya waktu barang 30-45 menit untuk menulis? Satu artikel saja dalam seminggu bisa jadi awal yang baik. 

4. Tidak percaya diri: waduh, kalau Anda tak percaya pada diri sendiri, lalu siapa yang harus percaya pada diri Anda? Hehe...

7 Alasan untuk Mulai Menulis (di Kompasiana)

1. Bahan menulis itu sudah ada dalam diri Anda

Semua orang punya sesuatu yang baik untuk ia tulis dan bagikan pada orang lain. Percayalah, Anda sejatinya juga punya kisah, ide dan inspirasi yang ternyata berguna bagi orang lain.

Bahan menulis pertama dan terutama ada dalam diri Anda, bukan dalam buku atau internet. Cukup banyak penulis di K ini menulis berdasarkan pengalaman, pengamatan, isi hati, dan kepedulian mereka melihat kondisi sekitar. Anda tinggal menggali dan mengemas bahan-bahan itu agar menarik pembaca.

2. Menulis itu menggoreskan sejarah diri

Menulis adalah menggoreskan nama dan gagasan Anda dalam sejarah dunia. Tulisan Anda memengaruhi sejarah dunia, mungkin dalam skala kecil, namun tetap berdampak. 

3. Menulis itu membangun jejak digital diri

Saat ini perusahaan dan calon majikan mencari siapa diri kita melalui jejak digital kita. Nah, tulisan-tulisan kita juga jadi bukti mutu diri kita. Perusahaan dan calon majikan akan tertarik merekrut seorang yang terbukti mampu menulis dengan baik.

4. Menulis itu berbagi kebaikan

Anda tak pernah tahu, betapa dahsyat dampak sebuah tulisan (tentang kebaikan) bagi para pembacanya. Saya sendiri menulis sejumlah artikel untuk menebar inspirasi positif, misalnya: 

- Metha Trisnawati, Milenial yang Sukses Jualan Sayuran.

- Faye Simanjuntak, remaja pembela korban perdagangan anak.

- 7 Cara Puasa Plastik Sekali Pakai

Yang terpenting bukan soal berapa jumlah tayangan. Misalkan saja, satu orang berubah pola hidupnya dari "perusak" jadi "pecinta alam" karena membaca tulisan saya. Karena perubahan hidup satu pembaca ini, saya sudah melonjak kegirangan! 

Apalagi kalau si pembaca ini mengajak keluarganya ikut peduli lingkungan. Bertambah jumlah orang yang kena dampak positif tulisan receh saya.

5. Menulis itu sumber pendapatan (sampingan)

Banyak penulis hebat mengawali perjalanannya dengan menulis tulisan receh di blog. Akhirnya setelah berproses, mereka berhasil menerbitkan buku, novel, artikel, puisi, cerpen, dll.

Memang benar, hanya sedikit yang akhirnya jadi penulis tenar dan menghasilkan cukup uang dengan menulis. Namun, menulis bisa jadi sumber pendapatan sampingan. Tengok saja K-Reward yang diberikan K pada penulis yang mampu memenuhi syarat minimal tertentu (3 ribu unique view dalam sebulan menurut Google). 

6. Menulis itu mengasah akal budi dan hati

Menulis mengasah budi dan hati. Menulis secara rutin akan membuat otak kita segar. Seorang penulis yang malas membaca akan kehabisan gagasan. Penulis yang menulis tanpa empati akan kehilangan simpati dari pembacanya.

7. Menulis itu memperluas jaringan sosial

Ini saya alami dengan menulis di blog keroyokan K. Saya jadi kenal narablog lain dengan kekayaan pengalaman dan keahlian mereka. Ada yang nyaris tiap kali nulis artikel tentang politik langsung jadi artikel terpopuler; ada yang jago merangkai puisi dengan diksi ciamik; ada yang pintar "merayu" admin K sehingga jadi langganan Artikel Utama. 

K memiliki beragam komunitas lokal di aneka provinsi. Komunitas-komunitas itu rajin bikin nonton bareng, lokakarya, kunjungan wisata, dan sebagainya. 

7 Tips untuk Pembaca Pasif yang Ingin Nulis di Kompasiana

7 tips ini saya tujukan, terutama bagi pembaca senyap yang ingin nulis di K, tapi masih ragu-ragu. Saya ingin generasi muda (dan mantan generasi muda ^_^) lebih banyak membaca dan menulis tulisan bermutu. K menyediakan sarana bagi kita.

Saya hanya remah-remah di dasar kaleng biskuit bernama K. Meski begitu, saya senang berbagi tips untuk mulai menulis, terutama di K.

1. Panduan Menulis di Kompasiana dari Newbie untuk Newbie

2. 3 Cara Menulis Artikel Kompasiana yang Enak Dibaca dan Jadi Pilihan

3. 5 Cara Menulis di Kompasiana Agar Jadi Artikel Utama

4. 5 Trik agar Tulisan di Kompasiana Tak Cepat Tenggelam

5. 7 Tips Membuat Judul Cantik dan Menarik

6. Tips Menulis Artikel Feature yang Menarik Pembaca

7. Nulis di Kompasiana Belum Dapat Honor K-Rewards? Ini Analisisnya

Saya berharap, apa yang saya tulis bermanfaat bagi pembaca pasif K yang ingin mulai menulis di K.

Catatan Akhir

Ada cukup banyak rekan penulis di K yang rajin berbagi tips-tips menulis. Sobat penulis pemula saya sarankan membaca tips-tips menulis dari mereka yang lebih mantul daripada saya ^_^. Cukup ketik kata kunci pencarian "tips menulis"di kolom pencarian Kompasiana. 

Selain itu, ikutilah (follow) penulis-penulis yang Anda nilai layak diikuti, entah karena tulisan bisa jadi teladan, kesamaan minat, atau karena ingin bersahabat.

Satu hal yang amat penting setelah membaca tulisan ini:

Jalan-jalan senja ketemu gadis manis...rasanya ingin kuajak dia ke Paris
Jangan lupa mulai menulis...jangan cuma senyam-senyum manis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun