Banyak penulis hebat mengawali perjalanannya dengan menulis tulisan receh di blog. Akhirnya setelah berproses, mereka berhasil menerbitkan buku, novel, artikel, puisi, cerpen, dll.
Memang benar, hanya sedikit yang akhirnya jadi penulis tenar dan menghasilkan cukup uang dengan menulis. Namun, menulis bisa jadi sumber pendapatan sampingan. Tengok saja K-Reward yang diberikan K pada penulis yang mampu memenuhi syarat minimal tertentu (3 ribu unique view dalam sebulan menurut Google).Â
6. Menulis itu mengasah akal budi dan hati
Menulis mengasah budi dan hati. Menulis secara rutin akan membuat otak kita segar. Seorang penulis yang malas membaca akan kehabisan gagasan. Penulis yang menulis tanpa empati akan kehilangan simpati dari pembacanya.
7. Menulis itu memperluas jaringan sosial
Ini saya alami dengan menulis di blog keroyokan K. Saya jadi kenal narablog lain dengan kekayaan pengalaman dan keahlian mereka. Ada yang nyaris tiap kali nulis artikel tentang politik langsung jadi artikel terpopuler; ada yang jago merangkai puisi dengan diksi ciamik; ada yang pintar "merayu" admin K sehingga jadi langganan Artikel Utama.Â
K memiliki beragam komunitas lokal di aneka provinsi. Komunitas-komunitas itu rajin bikin nonton bareng, lokakarya, kunjungan wisata, dan sebagainya.Â
7 Tips untuk Pembaca Pasif yang Ingin Nulis di Kompasiana
7 tips ini saya tujukan, terutama bagi pembaca senyap yang ingin nulis di K, tapi masih ragu-ragu. Saya ingin generasi muda (dan mantan generasi muda ^_^) lebih banyak membaca dan menulis tulisan bermutu. K menyediakan sarana bagi kita.
Saya hanya remah-remah di dasar kaleng biskuit bernama K. Meski begitu, saya senang berbagi tips untuk mulai menulis, terutama di K.
1. Panduan Menulis di Kompasiana dari Newbie untuk Newbie