Sudah pernah mendengar tentang kucing candramawa? Apa istimewanya kucing ini? Mengapa kucing candramawa jadi bukti kekayaan khazanah bahasa Indonesia?
Mari kita buka Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kelima. Candramawa berarti "hitam bercampur putih (tentang warna bulu kucing)". Jadi, kucing candramawa berarti kucing berbulu hitam bercampur putih.
Apakah Anda memelihara kucing candramawa? Sayangilah dia sama seperti Anda mencintai bahasa Indonesia..hehehe...
Candramawa rupanya telah menjadi inspirasi beberapa penulis. Cari saja di mesin peramban kata kunci "candramawa". Bahkan kata candramawa telah digunakan pula untuk menamai lukisan hitam  bercampur putih.
Bahasa Indonesia kaya lema dan makna. KBBI edisi kelima yang diterbitkan tahun 2016 memuat 127.036 lema dan makna. Versi cetak KBBI versi terbaru ini setebal 2.040 halaman, hampir dua kali lipat versi sebelumnya, 1.400-an halaman.Â
KBBI edisi kelima lebih kurang sama dengan empat salinan novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer, yang ditumpuk jadi satu. KBBI V versi daring juga sudah diluncurkan, di alamat kbbi.kemdikbud.go.id.
Pengguna bahasa Indonesia nomor empat di dunia
Menteri Pendidikan, Muhadjir Effendy, mengatakan bahwa pengguna bahasa Indonesia mencapai sekitar 300 juta orang.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa Austronesia terbesar di dunia, dengan jumlah penutur di atas 300 juta orang. "Berarti termasuk bahasa terbesar nomor empat di dunia, lebih besar dari bahasa Jepang, bahkan bahasa Jerman," ungkap Muhadjir.
Mari mengenal enam kata lain
Setelah mengenal arti "candramawa", mari kita simak makna enam kata lain yang juga unik:
1. Sujana
Sujana sering dipakai sebagai nama orang. Pak Sujana atau singkatnya Pak Jana, misalnya. Sujana adalah kata Melayu klasik yang bermakna "orang yang berbudi (bijaksana, pandai). Ada saudara Anda yang bernama Sujana? Beritahu dia arti namanya. Siapa tahu dia sendiri belum tahu...hehehe..
2. Nirmala
Wah, sepertinya kita sering mendengar kata ini dijadikan nama rumah sakit dan nama orang. Ada juga tokoh Putri Nirmala yang kisahnya kita temukan di majalah Bobo.
3. Ayunda
Ayunda mengingatkan kita pada Maudy Ayunda yang juga ayu. Maudy Ayunda kini sedang bingung antara harus memilih Universitas Stanford atau Harvard untuk melanjutkan program magisternya. Kalau Anda bingung sedang bingung memilih apa?Â
4. Saltik
Kalau salah tingkah sih sudah banyak yang tahu. Salting. Nah, saltik itu apa? Saltik itu singkatan dari "salah tik". Sering ya kita saltik. Kalau dimarahi guru atau dosen pembimbing gegara terlalu banyak saltik, barulah kita salting.Â
Mulai sekarang, biasakan gunakan "saltik" alih-alih "typo". Bukankah "saltik" lebih ciamik?
5. Lantatur
Lantatur? Apa pula ini? Saudaranya ngelantur? Bukan. Lantatur adalah singkatan dari "layanan tanpa turun". Nah, mulai sekarang, pemilik usaha rumah atau warung makan dan konsumen bisa membiasakan diri menggunakan kata "lantatur" alih-alih "drive-thru".
Buat papan bertuliskan "lantatur" beserta kepanjangannya, yaitu "layanan tanpa turun". Saya berani jamin, perhatian konsumen akan tersedot oleh kata unik ini. Bisa jadi, banyak pula pelanggan yang akan berswafoto dengan si "lantatur" buatan Anda. Ide bagus, bukan?
Memang benar, kata "lantatur" belum masuk KBBI V. Akan tetapi, kata ini bisa ditemukan di laman berikut: wiki/Lantatur.Â
6. Penaja
Apakah panitia yang Anda bentuk sedang mencari penaja? Penaja berarti "orang yang menaja" alias sponsor. Berkat banyaknya penaja, kegiatan apa pun memang akan makin jaya. Alih-alih "sponsor", mari kita gunakan "penaja".Â
*
Wasana kata, mari kita cintai bahasa Indonesia dengan berupaya menggunakannya dengan bangga. Lebih mulia lagi, kita diajak memasyarakatkan kata-kata unik dan penuh makna seperti candramawa dan penaja, yang sayangnya belum banyak dikenal oleh orang Indonesia sendiri.Â
Tulisan saya seputar bahasa Indonesia:
- Kuis Tebak Ejaan Bakuyang Jawabannya Sempurna Dapat Ini...
- Tekad 2019, Mari Kita Ceraikan Ada dan Pun
Sumber:Â
beritagar.id
id.quora.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H