Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kucing Candramawa, Bukti Kekayaan Bahasa Indonesia

7 Maret 2019   09:34 Diperbarui: 7 Maret 2019   09:59 1308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lukisan candramawa-i.pinimg.com

Sudah pernah mendengar tentang kucing candramawa? Apa istimewanya kucing ini? Mengapa kucing candramawa jadi bukti kekayaan khazanah bahasa Indonesia?

Mari kita buka Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kelima. Candramawa berarti "hitam bercampur putih (tentang warna bulu kucing)". Jadi, kucing candramawa berarti kucing berbulu hitam bercampur putih.

Apakah Anda memelihara kucing candramawa? Sayangilah dia sama seperti Anda mencintai bahasa Indonesia..hehehe...

Candramawa rupanya telah menjadi inspirasi beberapa penulis. Cari saja di mesin peramban kata kunci "candramawa". Bahkan kata candramawa telah digunakan pula untuk menamai lukisan hitam  bercampur putih.

lukisan candramawa-i.pinimg.com
lukisan candramawa-i.pinimg.com
Kekayaan bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia kaya lema dan makna. KBBI edisi kelima yang diterbitkan tahun 2016 memuat 127.036 lema dan makna. Versi cetak KBBI versi terbaru ini setebal 2.040 halaman, hampir dua kali lipat versi sebelumnya, 1.400-an halaman. 

KBBI edisi kelima lebih kurang sama dengan empat salinan novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer, yang ditumpuk jadi satu. KBBI V versi daring juga sudah diluncurkan, di alamat kbbi.kemdikbud.go.id.

Pengguna bahasa Indonesia nomor empat di dunia

Menteri Pendidikan, Muhadjir Effendy, mengatakan bahwa pengguna bahasa Indonesia mencapai sekitar 300 juta orang.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa Austronesia terbesar di dunia, dengan jumlah penutur di atas 300 juta orang. "Berarti termasuk bahasa terbesar nomor empat di dunia, lebih besar dari bahasa Jepang, bahkan bahasa Jerman," ungkap Muhadjir.

Mari mengenal enam kata lain

Setelah mengenal arti "candramawa", mari kita simak makna enam kata lain yang juga unik:

1. Sujana

Sujana sering dipakai sebagai nama orang. Pak Sujana atau singkatnya Pak Jana, misalnya. Sujana adalah kata Melayu klasik yang bermakna "orang yang berbudi (bijaksana, pandai). Ada saudara Anda yang bernama Sujana? Beritahu dia arti namanya. Siapa tahu dia sendiri belum tahu...hehehe..

2. Nirmala

Wah, sepertinya kita sering mendengar kata ini dijadikan nama rumah sakit dan nama orang. Ada juga tokoh Putri Nirmala yang kisahnya kita temukan di majalah Bobo.

Nenek sihir, Oki, dan Putri Nirmala-bobo.grid.id
Nenek sihir, Oki, dan Putri Nirmala-bobo.grid.id
Nirmala adalah kata Melayu klasik yang berarti "tanpa cacat cela; bersih; suci; tidak bernoda". 

3. Ayunda

Ayunda mengingatkan kita pada Maudy Ayunda yang juga ayu. Maudy Ayunda kini sedang bingung antara harus memilih Universitas Stanford atau Harvard untuk melanjutkan program magisternya. Kalau Anda bingung sedang bingung memilih apa? 

kompas.com
kompas.com
Kata "ayunda" digunakan dalam ragam hormat untuk menyebut kakanda perempuan. Boleh lho mulai sekarang panggil kakak perempuan Anda dengan "ayunda". Coba saja mulai menyapanya di medsos dengan,"Selamat pagi, ayunda. Kapan nih traktir adinda lagi..."

4. Saltik

Kalau salah tingkah sih sudah banyak yang tahu. Salting. Nah, saltik itu apa? Saltik itu singkatan dari "salah tik". Sering ya kita saltik. Kalau dimarahi guru atau dosen pembimbing gegara terlalu banyak saltik, barulah kita salting. 

Mulai sekarang, biasakan gunakan "saltik" alih-alih "typo". Bukankah "saltik" lebih ciamik?

5. Lantatur

Lantatur? Apa pula ini? Saudaranya ngelantur? Bukan. Lantatur adalah singkatan dari "layanan tanpa turun". Nah, mulai sekarang, pemilik usaha rumah atau warung makan dan konsumen bisa membiasakan diri menggunakan kata "lantatur" alih-alih "drive-thru".

Buat papan bertuliskan "lantatur" beserta kepanjangannya, yaitu "layanan tanpa turun". Saya berani jamin, perhatian konsumen akan tersedot oleh kata unik ini. Bisa jadi, banyak pula pelanggan yang akan berswafoto dengan si "lantatur" buatan Anda. Ide bagus, bukan?

Memang benar, kata "lantatur" belum masuk KBBI V. Akan tetapi, kata ini bisa ditemukan di laman berikut: wiki/Lantatur. 

6. Penaja

Apakah panitia yang Anda bentuk sedang mencari penaja? Penaja berarti "orang yang menaja" alias sponsor. Berkat banyaknya penaja, kegiatan apa pun memang akan makin jaya. Alih-alih "sponsor", mari kita gunakan "penaja". 

*

Wasana kata, mari kita cintai bahasa Indonesia dengan berupaya menggunakannya dengan bangga. Lebih mulia lagi, kita diajak memasyarakatkan kata-kata unik dan penuh makna seperti candramawa dan penaja, yang sayangnya belum banyak dikenal oleh orang Indonesia sendiri. 

Tulisan saya seputar bahasa Indonesia:

Sumber: 
beritagar.id
id.quora.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun