Kegamangan terjadi, karena ISIS dengan segala sepak terjangnya juga menyerang bala tentara Bashar Hafez al-Assad sang musuh bersama negara-negara Arab Sunni dengan sekutu baratnya. Musuh dari musuhmu adalah temanmu menjadi suatu kalimat yang sangat kompleks di konflik ini, karena mengutuk Amerika Serikat dan negara-negara barat yang mendukung Israel adalah lagu wajib buat semua kelompok radikal Islam dalam menarik simpati, termasuk ISIS tentu saja.
Masuknya Russia yang mendukung Bashar Hafez al-Assad membuat situasi yang sudah sangat kompleks menjadi semakin tidak menentu. Berbeda dengan Amerika Serikat dan sekutunya yang terlihat masih gamang karena kesamaan musuh bersama tadi, bagi Russia tidak ada kegamangan sedikitpun, ISIS memang harus dihancurkan karena mereka adalah musuh dari rejim yang mereka dukung, tentu saja harus dihancurkan bersamaan dengan pemberontak-pemberontak lainnya. Sebuah pintu masuk yang cantik untuk Russia, membuat Amerika Serikat tergagap, menarik kapal induknya dari Teluk Arab dan mengevaluasi bantuan militernya ke para pemberontak di Syria. Untuk menghindari konflik terbuka dengan Russia tentunya, karena Vladimir Vladimirovich Putin sang mantan perwira senior KGB bukan seseorang yang mudah digertak dan semangat Uni Soviet sebagai salah satu negara adi daya lama masih mengalir deras di darahnya.
Jadi kembali ke judul tulisan ini, apakah ISIS bentukan Amerika Serikat? Rasanya, sama dengan Osama Bin Laden dengan Al Qaeda-nya, ISIS adalah anak haram dari sepak terjang Amerika Serikat dan sekutunya di Timur Tengah. Efek samping dari runtuhnya rejim Saddam Hussein dan Muammar Gaddafi, bisa dilihat asal muasal gerakan ini memang di reruntuhan akibat perang Irak.
Tentu saja dengan mudah dalam era sekarang ini mendapatkan foto-foto dokumentasi para petinggi ISIS dengan petinggi-petinggi militer Amerika Serikat dan sekutunya karena mereka memang pernah bertempur bersama. Tentu saja dengan mudah kita melihat para pejuang ISIS berperang menggunakan senjata-senjata barat karena memang dulu barat yang memberikan itu semua ke mereka termasuk mobil-mobil Toyota yang memanggul senjata berat mereka.
Apakah Amerika Serikat dengan sengaja membentuk ISIS? Silahkan anda simpulkan sendiri, saya cuma bisa berkata, tidak cuma keledai yang bisa jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya.
Bagaimana dengan motif ekonomi? Ah kawan, motif itu akan selalu ada, tetapi bukan selalu yang utama, karena uang itu bagaikan Iblis… dia tidak akan berdiri di muka, tetapi selalu menunggangi setiap kekacauan, seperti Iblis menunggangi Firaun dengan keserakahan dan kesombongannnya atau kaum Kafir Quraisy dengan kebodohannya… akan selalu ada emas dan perak menari-nari dalam cerita perang yang merenggut ribuan bahkan jutaan nyawa…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H