Mereka merasakan down? Pasti. Tapi bagaimana kita up itu yang penting. Bagaimana saya up? Saya hanya butuh supporting system. Semua orang butuh supporting system dan untungnya supporting system works on me.
Orang tua mendukung saya bertahan. Teman yang jadi pacar saya saat ini juga mendukung dan teman di sekeliling saya juga mendukung. Tuntas sudah.
Tapi keterampilan kerja belum ya. Tulisan tetap harus ada perbaikan dan bahkan sampai sekarang saya masih harus ada yang disempurnakan.
Tapi setidaknya saya punya kekuatan kembali untuk kembali bekerja dan belajar.
Dalam perjalanan hampir menyerah kedua dan kembali bersemangat kembali ternyata terasa anyep. Saya menuntaskan semua pekerjaan dengan baik.
Tapi redaktur bingung mau mengkritik apa? Tapi tulisan saya secara jumlah dan kualitas sudah cukup baik.
Tapi cukup baik bukanlah kata yang cukup untuk media ini saya harus lebih baik lagi.
Keputusan gila dibuat oleh manajer saya, saya dipindahkan dari pos kota ke kabupaten. Sungguh gila, saya wartawan yang masih haus pengalaman ini dilempar ke tempat yang keras.
Kenapa? Wilayahnya luas dan sialnya jauh dari rumah saya.
Saya memberontak tapi tidak bisa. Saya mau menyerah? Sungkan sendiri. Kenapa? Karena menyerah itu lama-lama menjijikan bagi saya. Saya jadi memilik konsep "Menyerah bukanlah jalan yang baik. Buktikan taklukan. Coba dulu baru tentukan nasib kemudian"
Terkutuklah saya di sini akhirnya. Di Kabupaten tempat yang entah berantah dan narasumber yang tidak saya kenal. Saya harus memulai semua dari awal padahal saya sudah membangun "kingdom" di kota.