Mohon tunggu...
Nurul Amin
Nurul Amin Mohon Tunggu... Penulis - founder travelnatic dan peatland coffee

Penikmat kopi garis miring. Menyukai kegiatan riset, perkebunan, pertukangan, sains, sejarah, literasi, perjalanan, organisasi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bedah Buku Fatamorgana di Mabes IKAPEMTA Yogyakarta

12 April 2013   02:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:20 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13632173001999228565

Silahkan baca materi tentang manajemen perjalanan!

Pertanyaan ketiga dari Tiffany : Poin intinya ; Bagaimana mulai menulis? Biasanya memulai sangat susah?Apakah menulis mesti dari pengalaman real, apakah mesti dari pengalaman atau bagaimana? Apakah menulis itu Bakat atau kita bisa menulis meski tidak berbakat?

1. Memulai sebuah tulisan memang sulit. Terutama menentukan kalimat pembuka. Namun, apabila menulis telah menjadi kebiasaan, apalagi menulis telah menjadi suatu yang menyenangkan, maka kata apa saja bisa jadi kalimat pembuka.

Biasanya setelah mendapatkan kalimat pembuka yang tepat, fase selanjutnya akan mengalir.

2. Kata Andrea Hirata, barangkali karena basic-nya Andrea adalah scientist ; lakukanlah penelitian sebelum menulis. Data-data yang kita dapatkan akan sangat menentukan bobot tulisan kita. Dari data-data itu kita akan mudah mengarahkan tulisan.

Dari data-data juga imajinasi kita akan berkembang, baik itu menjadi sesuatu yang liar atau yang terkontrol. Menulis tidak mesti dari pengalaman real pribadi. Kita bisa bertanya pada orang, mendengarkan masalah orang lalu kita tuliskan.

Pengalaman memang sangat berpengaruh pada isi dan ragam tulisan. Tapi untuk menjadi berpengalaman, semua orang pasti beranjak dari NOL pengalaman. Jadi mulailah mencari-membuat pengalaman menulis sebanyak-banyaknya dari sekarang.

Pengalaman akan menentukan presisi tulisan kita.

Apakah menulis itu bakat? Tidak! Menulis sama sekali bukan bakat alamiah! Menulis, memimpin, berpolitik, itu termasuk bidang seni. Seni artinya dapat diasah dengan latihan. Semakin sering berlatih, semakin sering belajar dari kesalahan, semakin sedikit kesalahan yang diulangi, semakin baik lah tulisan itu.

Semua orang bisa menjadi penulis asal mau melatih diri membuat tulisan yang bagus :)

Pertanyaan keempat dari Luthfi : Redaksionalnya sangat panjang, tapi kugarisbawahi beberapa poin saja yang utama ; Sisi Teologis dari mendaki gunung, sisi nasionalisme, Pesan kultural dari novel fatamorgana, dan kepuasan batin yang di dapat dari menulis, mendaki, bertualang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun